TRIBUNNEWS.COM, BALI - Enam jam lamanya, I Gusti Ngurah Sedana Putra (30), berada di dasar jurang sedalam 10 meter.
Pria yang akrab disapa Gus Terges ini terperosok bersama kendaraanya saat perjalanan menuju tempat kerja.
Gus Terges mengalami kecelakaan di Banjar Pekandelan, Desa Peken Belayu, Tabanan, Bali, Rabu (12/7/2017) sekitar pukul 00.10 Wita.
Berdasarkan penuturan orangtuanya, I Gusti Ngurah Made Suarya (51), kemungkinan anaknya itu capek.
Akibat kecelakaan tersebut, Gus Terges mengalami patah kaki kanan dan tulang rusuk kanan.
"Sekitar enam jam anak saya berada di dalam jurang di dekat pohon bambu sebelum dievakuasi warga, " katanya saat ditemui di BRSUD Tabanan, kemarin.
Korban adalah satpam yang bertugas di kantor DPRD Tabanan.
Malam itu, Gus Terges mengendarai sepeda motor Honda Scoopy DK 7596 HH.
Pria asal Banjar Tengah Semeton, Desa Marga Dajan Puri, Kecamatan Marga, tersebut sempat pingsan saat kejadian.
Saat tersadar, Gus Terges mengaku bahwa dirinya sempat melihat tiga wong samar (makhluk halus) hitam yang membelai wajah serta kakinya.
"Ketika sudah menjelang pagi dan ada matahari, baru anak saya tersadar mengalami kecelakaan dan berteriak minta tolong. Itu sekitar pukul 06.30 Wita," kata Gusti Suarya.
Saat Tribun Bali mencoba menemui korban, Gusti Suarya mengatakan, anaknya tidak bersedia diwawancarai.
"Anak saya tidak mau ditemui. Sudah di ruangan perawatan, masih tunggu jadwal operasi," ujarnya.
Suarya memperkirakan proses evakuasi anaknya dan sepeda motor berlangsung sekitar 30 menit.