Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Tubuh Heriyono (27) dan istrinya, Tika Diansari (23) gemetar menyaksikkan lafaz Allah dalam aksara Arab terbaca jelas di kening putranya yang baru lahir.
Kumandang azan mengiringi kesaksian mereka terhadap tanda kebesaran Allah. Mereka pun bertasbih.
Heriyono terus berucap syukur. Tanda itu disebutnya karunia dari Yang Maha Kuasa.
Ia berbaik sangka, tanda menyerupai asma Allah pada kening anaknya pertanda baik bagi masa depan putranya.
"Ini adalah rezeki anak kami. Rezeki bukan hanya harta. Anak saleh adalah rezeki yang berharga bagi orangtua. Kami dari dulu menginginkan anak yang saleh," kata Heriyono, warga Padangjaya, kecamatan Majenang Cilacap, Senin (17/7/2017).
Pria berstatus guru sekolah dasar ini tak berfirasat apa pun sebelumnya. Tak ada yang aneh pada kandungan istrinya sebelum anak itu dilahirkan.
Hanya, sejak kehamilan istrinya, ia dan sang istri memang mendambakan mendapat anak yang saleh. Mereka pun berikhtiar mewujudkannya.
Mereka percaya, mendidik anak menjadi saleh bisa dilakukan sejak masih dalam kandungan.
Mereka senantiasa mengajak komunikasi si jabang bayi dengan bahasa Alquran.
Keduanya biasa membacakan calon bayi di dalam kandungan dengan lantunan ayat suci Alquran yang didekatkan ke perut sang ibu.
Di antara surat yang paling sering mereka baca untuk diperdengarkan pada calon bayi adalah Surat Al Waqiah.
"Saya kalau baca surat Al Waqiah hati terasa sejuk. Selama istri saya hamil kami juga suka mendengarkan lantunan azan yang merdu," kata Heriyono.
Istikamah mereka membaca Alquran terbawa hingga sang istri merasakan tanda ingin melahirkan.