TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Baru-baru ini beredar video amatir berdurasi 3 menit dan 7 detik yang memperlihatkan aksi Taat Pribadi, pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng mengeluarkan uang 'gaib' di hadapan pengacaranya.
Kemunculan video ini sangat kontroversial mengingat Taat Pribadi saat ini berstatus terdakwa pembunuhan Abdul Gani dan Ismail Hidayah, dua pengikutnya di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo.
Dengan statusnya itu otomatis sehari-harinya Taat berada di ruang tahanan. Lalu, dimana video itu dibuat?
Pengacara Taat, M Sholeh yang ada di dalam video tersebut menyebut, video itu dibuat Rabu (19/7/2017) di sebuah ruangan.
Sayangnya, Sholeh, sapaan akrab pengacara ini enggan menjelaskan dimana lokasi dibuatnya video tersebut.
"Memang benar, video itu saya yang buat. Proses pembuatannya tidak lama kok, hanya pakai handphone. Untuk tempatnya, sorry saya tidak bisa sebutkan. Yang jelas itu video asli tanpa rekayasa," kata Sholeh saat dihubungi Surya, Kamis (20/7/2017) malam.
Sholeh mengatakan, video itu dibuat dengan maksud ingin membuktikkan bahwa kliennya ini memang memiliki keahlian sekaligus kemampuan mendatangkan dan menggandakan uang.
"Kalau Bu Marwah yang bikin video ini, pasti banyak orang yang tidak percaya, karena ada embel-embel Bu Marwah orang padepokan dan sebagainya. Tapi dengan video ini, saya membuktikan sendiri bahwa klien saya ini memang bisa mendatangkan uang," terangnya.
Marwah Daud Ibrahim saat berada di PN Kraksaan Probolinggo untuk mengikuti sidang Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Kamis (9/2/2017).
M Sholeh menegaskan bahwa, dirinya tidak memiliki kepentingan apapun.
Baca: Nama Setya Novanto Tak Ada dalam Putusan Terdakwa Irman dan Sugiharto
Ia bukan pengikut, ia pun juga bukan sultan padepokan.
Video ini dibuat karena murni, hubungannya dengan Taat itu hanya sebatas pengacara dan klien.
"Sudah sewajarnya dong, pengacara membela kliennya. Nah, itulah yang juga saya lakukan. Saya ingin membuktikan bahwa Taat ini tidak bersalah dan dia memang sakti, memiliki keahlian di dalam bidang itu," paparnya.
Menurut Sholeh, video ini bisa menjelaskan sekaligus menggambarkan sosok kliennya ini seperti apa.
Aksi mendatangkan uang ini bukan rekayasa, Taat juga tidak dilengkapi dengan jubah dan singgasana.
"Pada intinya, saya ingin semua orang ini tahu bahwa klien saya ini bukan penipu. klien saya ini bukan pembunuh. tidak ada satupun fakta persidangan yang menyebutkan bahwa Taat terlibat dalam pembunuhan atau penipuan yang sudah disidangkan ini," jelasnya.
Awalnya, kata Sholeh, Taat sempat menolak permintaannya untuk membuat video ini.
Namun, sekali lagi, ia menjelaskan kepada Taat bahwa ini merupakan peluang untuk membuktikan kepada masyarakat, hakim, polisi, dan semuanya.
"Taat ini kan orangnya, gampang-gampang susah. Jadi, setelah saya jelaskan, dia baru mau. Awalnya, ia menolak karena ilmu itu dimilikinya tidak harus diketahui sama semua orang," tandasnya.
Ia mengaku sempat kaget saat Taat mengeluarkan banyak uang itu.
Ia tidak menyangka bahwa uang dari luar negeri bisa didatangkan dalam waktu sekejap, dan nominalnya pun sangat fantastis.
Ia memang tidak sempat menghitung detail uang itu.
"Kalau saya perkirakan, uang itu lebih dari Rp 50 juta jika ditotal secara keseluruhan. Poundsterling, euro, dollar, riyal, rupiah dan lainnya itu nominalnya besar loh. Pokoknya, lebih dari Rp 50 juta lah perkiraan saya," imbuhnya.
Hingga malam ini, Sholeh mengaku bahwa uang yang dikeluarkan dari tangan kosong kliennnya ini masih berada di dalam genggamannya.
Ia menyebut bahwa uang itu asli. Bahkan, kata dia, semisal itu uang jin atau uang gaib, otomatis akan hilang dalam sekejap.
"Buktinya sampai sekarang masih utuh nih, tidak ada yang berkurang sama sekali. Saya akan simpan uang ini, dan akan saya tunjukkan ke persidangan, atau kepada pihak-pihak yang tidak percaya terhadap kemampuan klien saya," kata dia.