Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengantongi tiga nama yang masuk dalam pemetaan politik untuk dipertimbangkan diusung dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018.
PDIP pun kemungkinan akan mengusung paket dari internal dan eksternal partai untuk menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat.
"Siapa-siapa yang direkrut, masih dirahasiakan. Tapi ada tiga nama yang direkrut, dua laki-laki, satu perempuan. Nanti kita umumkan," kata Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristianto, saat ditemui di sela Rakerda DPD PDIP Jawa Barat di Hotel Horison Kota Bandung, Sabtu (22/7).
Tiga nama tersebut, katanya, muncul dalam pemetaan politik oleh DPP DPIP.
Selama ini diketahui, PDIP memiliki pilihan untuk mengusung nama calon dari pemetaan politik, maupun dari penjaringan kader atau non kader.
Hasil penjaringan, katanya, selalu disesuaikan dengan pemetaan politik pusat dari DPP PDIP.
"Dalam peraturan partai, ada mekanisme yang terbuka, siapapun bisa mendaftar, bagi yang mememiliki syarat administratif. Saat Jokowi mencalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta, beliau bukan dari penjaringan. Begitu juga Rano Karno," kata Hasto yang menjelaskan bahwa Jokowi dan Rano Karno diusung PDIP dari hasil pemetaan politik untuk Pilgub Jakarta dan Pilgub Banten.
Dalam Pilgub Jawa Barat, Hasto mengatakan PDIP bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakilnya secara langsung secara mandiri karena PDIP di Jawa Barat memenuhi syarat pengusungan pasangan tunggal, yakni memiliki 20 kursi di DPRD.
Hasto menuturkan komunikasi atau koalisi dengan partai lain sangat besar manfaatnya.
"Jawa Barat begitu besar, penduduknya banyak, daerahnya beragam. Kami butuh komunikasi dengan parpol lain. Seperti beberapa hari lalu, saya bertemu dengan Sekjen PAN, membahas bagaimana Jawa Barat ke depan," katanya.
Sejumlah tokoh kader dan nonkader yang mengikuti penjaringan di DPD dan DPP PDI P, di antaranya Sekda Jabar Iwa Karniwa yang mendaftarkan diri langsung ke DPP pada awal Juli 2017 lalu.
Bupati Majalengka Sutrisno, Sekrtaris PDIP Jabar Abdy Yuhana, dan Anggota DPR RI Puti Guntur Soekarno mendaftar di DPD PDIP Jabar.
Namun, nama-nama ini bisa saja masuk atau tidak masuk dalam tiga nama hasil pemetaan politik di DPP.