Di Palembang, Yan menambahkan, UMKM menyerap 96% jumlah tenaga kerja sehingga berperan besar mengurangi angka pengangguran.
Sementara itu, Kepala Divisi Sistem Pembayaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Seto Pranoto menjelaskan otoritas moneter terus mendorong efisiensi perbankan agar biaya yang dibebankan kepada nasabah kian menciut.
Salah satu bentuk konkretnya diawali dengan pendirian ATM Merah Putih yang menyinergikan bank-bank milik negara.
“Di ATM Merah Putih biaya transfernya lebih murah. Ini sudah mulai dibangun di Palembang dan kota-kota lain,” ucap Seto.
Bagi BI, tambah Seto, tantangan UMKM saat ini adalah tingkat inklusi keuangan. Namun, semakin mapan usahanya maka mereka akan beralih mengadopsi TI dan keuangan digital.
Untuk itu, dia meminta pemerintah memfasilitasi pelatihan di bidang pemasaran, keuangan, agar pelaku UMKM bisa bangkit.
Dalam acara itu, Owner Pempek Lince, Anton, bercerita seputar pengalamannya berjualan lewat internet dan kebutuhannya soal digital banking.
Anton menceritakan bisnis yang dia geluti dimulai pada 2010, dengan menjual pempek keluar kota Palembang.
"Perkembangan teknologi sangat membantu dengan cepat saya bisa menjual pempek dagangan saya ke mana saja dengan cara menawarkan lewat aplikasi Facebook dan Instalgram", jelas Anton.