Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat (Kalbar) merilis data update kondisi cuaca dan hotspot di Kalbar, Senin (24/7/2017).
Citra satelit cuaca infra red Enhanced pukul 06.40 WIB, menunjukkan secara umum wilayah Kalbar belum menunjukkan pertumbuhan awan hujan.
Citra satelit cuaca infra red Himawari 8 Cloud Type pukul 06.40 WIB, menunjukkan wilayah Kalimantan Barat didominasi oleh pertumbuhan awan-awan rendah hingga menengah.
Prakiraan angin lap 3000 ft di sekitar wilayah Kalbar. Angin di wilayah Kalbar secara umum bertiup dari arah Tenggara ke Selatan dengan kecepatan berkisar 20 knot (35-40 kilometer perjam).
Potensi hujan di Kalbar berdasarkan model Weather Research Forecasting (WRF). Kondisi berawan diprakirakan di sebagian kabupaten dan kota hampir di seluruh wilayah Kalbar.
Baca: Pengakuan Pemandu Lagu Inul Vizta: Layanan Striptis hingga ML di Room Karaoke
Hujan ringan diprakirakan di sebagian Kabupaten Landak, Bengkayang dan Sanggau.
Kemudian prakiraan potensi hujan di Kalbar pada Selasa (25/7/2017) berdasarkan model WRF. Kondisi berawan diprakirakan di sebagian besar wilayah Kalbar.
Sementara informasi peta sebaran titik panas (hotspot) di Kalbar, berdasarkan data pantauan sensor Modis pada Minggu (23/7/2017) pukul 07.00 WIB hingga Senin (24/7/2017) pukul 06.00 WIB.
Terdeteksi tiga hotspot di wilayah Kalbar, yakni dua hotspot di Kabupaten Sanggau dan satu hotspot di Kabupaten Kubu Raya.
Informasi peta sebaran hotspot di Kalbar berdasarkan pantauan sensor NOAA-19 pada Minggu (22/7/2017). Terdeteksi tujuh titik hotspot.
Yakni satu hotspot terdeteksi berada di wilayah Kabupaten Sambas, dua hotspot di Kabupaten Ketapang, dua hotspot di Kapuas Hulu, satu hotspot di Kabupaten Landak serta satu titik hotspot di Kota Pontianak.