Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Masyarakat adat Bali berunjukrasa menolak reklamasi Teluk Benoa di depan Kantor Gubernur dan DPRD Bali.
Meski tak pernah ditemui pihak terkait, masyarakat adat dari barisan Pasubayan Desa Adat Penolak Reklamasi Teluk Benoa dan ForBali terus berunjukrasa pada Rabu (26/7/2017).
Direktur Walhi sekaligus Koordinator bidang Politik ForBALI, Suriadi Darmoko, menyatakan sampai tahun kelima Pemprov Bali dan DPRD Bali tutup mata dan telinga.
Kaesang Ditanya Bagaimana Perasaannya Jika Masuk Penjara karena Dituding Nistakan Agama https://t.co/KkUgFCTzrc via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 26, 2017
Mengaku Mantan Pegawai McDonald, Pria Ini Beberkan Fakta Mengerikan di Balik Mesin Pembuat Es Krim https://t.co/2oC3fb3xrA via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 26, 2017
Hanya satu atau dua saja anggota dewan bersama rakyat menolak reklamasi Teluk Benoa. Kebanyakan mereka mengabaikan penolakan reklamasi Teluk Benoa yang disuarakan masyarakat adat Bali.
"Bahkan belakangan suara penolakan reklamasi teluk benoa oleh rakyat justru dibungkam," tegas pria yang karib disapa Moko ini.
Tak Disangka Para Artis Ini Seumuran Loh, Nomor 5 Idola Banget! https://t.co/lE0APoc6qi via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 26, 2017
Masyarakat adat kembali menyuarakan menolak investor yang akan mereklamasi Teluk Benoa. Sampai kapan pun mereka akan berunjukrasa sampai proyek reklamasi dibatalkan karena Teluk Benoa merupakan kawasan suci.
Bendesa Adat Kuta, Wayan Swarsa dalam orasinya menilai Gubernur dan DPRD Bali tuli terhadap tuntutan krama adat yang menolak reklamasi.
Jadi Ibu di Usia 17 Tahun, Gadis Ini Bagikan Kisah Hidupnya, Begini Reaksi Netizen https://t.co/ymSJLXexKr via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 26, 2017
Videonya Diplagiat Afi Nihaya, Catherine: Kami Tidak Berteman, Dia Bukan Orang Baik! https://t.co/kf9BoDdtms via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 26, 2017
"Kita harus yakin, seyakin-yakinnya dan bisa memilah dengan baik dan bisa mempunyai banyak pertimbangan-pertimbangan yang ada saat ini. Jangan sampai dimanfaatkan atau klaim semata oleh orang-orang yang menyuarakan tolak reklamasi," ungkap Wayan.
Pasubayan akan terus berjuang menolak reklamasi. Pasubayan mengajak masyarakat sudah seharusnya menolak reklamasi Teluk Benoa.
"Buat Pasubayan buat ForBALi tidak menginginkan hal lain, selain untuk menjaga dan mewarisi tanah oleh leluhur. Bukan merusaknya," beber dia.