Laporan Wartawan Surya Fatkul Alamy
TRIBUNNEWS.COM. SURABAYA - Setelah buron selama dua bulan lebih, dua dari empat komplotan perampok yang membacok hingga tewas juragan sembako di Jalan Kapas Krampung Surabaya akirnya digulung tim Anti Badit Polretabes Surabaya.
Kedua perampok yang ditembak kakinya lantaran hendak kabur, yakni Saiful alias Siful (31), asal Wonokusumo Jaya Gang 16 Surabaya dan Dahruji alias Gong Uji (30), asa; Desa Gunung Eleh, Kecamatan Kedungdung, Sampang.
Mereka yang diringkus di tempat persembunyian adalah Daruji digulung di Jl Klenteng, Malang dan Saiful ditangkap di rumahnya Wonokusumo Surabaya.
Dari hasil penyidikan sementara, Saiful dan Dahruji biasa melakukan aksi kejahatan bersama dua komplotan lainya yang kini masih buron, yakni Wape dan Fauzi.
Baca: Pria Ini Korbankan Nyawanya Untuk Menyelamatkan Korban Perampokan
Keempat berkomplot melakukan perampokan Hong Gun (42), juragan Sembako toko Bintang Rejeki di Jl Kapas Krampung, Surabaya, 12 Mei 2017 lalu.
Korban yang bersama istrinya Lili Suryani hendak pulang dari roko, tas bersisi Rp 50 juta dirampas pelaku dan Hong Gun tewas dibacok celurit.
Saiful dan Dahruji mengaku, dirinya ikut komplotan ini atas ajakan Wepe yang kini masih buron.
Kelompok ini terakhir kali melakukan perampokan di Jl Kapas Krampung.
"Saya selalu diajak Wepe untuk melakukan perampasan, teramasuk di Jl Kapas Krampung. Saya yang merampas tas milik korban," aku Saiful di Mapolretabes Surabaya, Senin (31/7/2017).
Baca: Pelanggan Starbucks Lumpuhkan Perampok Bersenjata
Saiful yang hanya seorang pekerja serabutan menuturkan, saat merampok di Jl Kapas Krampung naik motot Honda Beat dengan dibonceng Dahruji.
Sedangkan dua temannya, Wepe dan Fauzi naik sepeda motor lain.
Ketika mengetahui korban juragan sembakau mau keluar toko dan hendak menuju mobil, Saiful yang melihat korban membawa tas turun dari motor dan mengeluarkan celurit dari balik bajunya.
Ia langsung merampas tas yang dibawa Lili Suryani dan sempat membacokan ke tangan dan kabur pakai motor.
"Kalau yang bacok korban lain (Hing Gun) bukan saya," tutur Saiful.
Ijin Cari Rokok, Pria Ini Kepincut PSK Seksi di Jalan, Ini yang Terjadi Selanjutnya https://t.co/XbgJTSOXwS via @tribunnews
— TRIBUNnews.com (@tribunnews) July 31, 2017
Dari hasil merampok di Jl Kapas Krampung, Saiful mengaku dirinya diberi bagian oleh Wepe sebesar Rp 5 juta.
Dirinya juga ikut melakukan peramapasan sepeda motor di Jl Kusuma Bangsa pada Februari 2017 dan mendapat bagian Rp 1 juta.
"Saya ikut merampok, karena diajak dan tidak punya pekerjaan. Saya punya hutang banyak, tapi tidak bisa bayar. Uang hasil perampokan saya pakai bayar hutan dan kebutuhan lain," ucap Saiful.
Sedangkan Dahruji ikut terjun menjadi penjahat, juga sedang dililit hutang ke orang lain.
Saat melakukan di Jl Kapas Krampung, dirinya mendapatkan bagian Rp 3 juta.
Baca: Pensiunan Polisi yang Ditembak Perampok di Bojonggede Meninggal
"Saya bagian joki motor, pelaku lain beraksi saya tetap di atas motor dan setelah dapat hasil langsung kabur padai motor," tutur Dahruji.
Dia juga ikut terlibat dalam beberapa kali curas bersama komlotan Wepe, termasuk perampasan motor di Jl Kusuma Bangsa. Setiap beraksi, dirinya dan teman-teman selalu membawa celurit.
"Untuk menakut-nakuti korban saja," aku Dahruji.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal mengatakan, kedua pelaku yang ditangkap ini merupakan ekseuktor yang merampas tas milik korban, selanjutnya membawa kabur naik sepeda motor
Kini tim Anti Bandit sedang melakukan pengejaran terhadap Wepe dan Fauzi dan diharapkan dalam waktu dekat tertangkap.
"Kami sudah tahu ciri-ciri dan tempat pelarian dua pelaku lainnya. Dua pelaku kabur ini salah satunya pelaku utama sebagai ekseutor yang menewaskan korban. Kami sedang mengejar pelaku," kata Iqbal.