Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA- Alana Ragil Prasetya (7), difabel penghafal Al Quran dari Banjarnegara tak bisa merahasiakan kebahagiaannya.
Di bulan Juli ini, ia mendapatkan banyak karunia. Alana bangkit dari kursi roda di rumahnya, desa Merden, Purwanegara.
Ia mampu berdiri meski kurang tegak. Telapak kakinya berhasil memijak lantai.
Meski agak terhuyung, Alana berhasil berjalan hingga beberapa langkah.
Sampai akhirnya ia terduduk kembali di lantai karena keseimbangan tubuhnya kurang.
Alana tersenyum lebar hingga gigi gerahamnya tampak.
Ia seolah bangga berhasil memamerkan perkembangan fisik kakinya yang kurang sempurna.
"Alana sudah sedikit-sedikit bisa berjalan setelah menjalani pemeriksaan medis. Kami latih terus sedikit demi sedikit agar bisa jalan,"kata Darsiah, ibu Alana, Selasa (1/8).
Belum hilang kegirangannya karena mampu berdiri dan berjalan beberapa langkah, Alana memperoleh keberuntungan lain yang tak kalah membahagiakan.
Ia baru-baru ini memperoleh undangan naik haji ke tanah suci dari ulama tersohor asal Arab Saudi, Syeikh Khalid Al Hamoudi melalui Yayasan Almanarah bekerjasama dengan Kerajaan Arab Saudi.
Hadiah istimewa itu ia peroleh setelah berhasil menyabet juara 1 lomba Musabaqah Al Quran di Padang, 10- 21 Juli 2017.
Alana berhasil menyisihkan ratusan peserta lain dalam kompetisi tersebut untuk kategori hafalan 8 juz.
Ia menjawab sempurna setiap pertanyaan dari sejumlah juri dari ulama Timur Tengah pada perlombaan tersebut.
Ruangan lomba ramai dengan pekikan takbir saat pengumuman hadiah untuk Alana itu dibacakan.
Ayah Alana, Martono langsung membopong putranya dari kursi roda.
Bocah itu kemudian meringkuk untuk bersujud syukur bersama ayahnya meski kakinya susah ditekuk.
"Kami tidak menyangka jika hadiahnya naik haji. Alana sendiri sangat senang bisa berkunjung ke tanah suci, karena itu yang dia citakan,"katanya
Yang lebih menggembirakan, bukan hanya Alana saja yang memperoleh kehormatan itu. Kedua orang tuanya juga turut diundang ke tanah suci. Mereka akan berangkat ke tanah suci dalam waktu dekat ini.
Alana, ungkap Darsiah, memang berkeinginan kuat memperoleh hadiah berangkat haji.
Keinginan itu ia sampaikan saat sedang mengikuti audisi hafiz Indonesia yang disiarkan sebuah stasiun televisi swasta nasional beberapa bulan lalu.
Namun, hadiah itu ternyata bukan untuk ia nikmati sendiri.
Jika ia memperoleh penghargaan tersebut, anak kecil itu akan mengikhlaskan jatahnya untuk sang kakek yang telah berusia renta, Mustamil.
Sayang, Alana gagal menjuarai kompetisi itu dan harus puas menempati peringkat 10 besar.
Harapannya untuk bisa memberangkatkan haji sang kakek belum tercapai saat itu.
Kemenangan Alana pada Musabaqah Al Quran di Padang menjawab harapan Alana yang sempat tertunda.
Usai memperoleh pengumuman, Martono mengajukan permohonan ke penyelenggara agar porsinya naik haji dialihkan ke kakek Alana, Mustamil.
"Mulanya yang dapat undangan haji bertiga, Alana dan kedua orang tua. Tapi ayah Alana mengajukan agar jatahnya diganti untuk kakek Mustamil saja. Alhamdulillah, kami malah disuruh berangkat semua berempat,"katanya
Keluarga itu bukan hanya mendapatkan tiket gratis untuk naik haji, Alana dan keluarganya akan mendapatkan kehormatan untuk bertemu langsung dengan Raja Arab Saudi di Kerajaan Arab.
Selain menunaikan haji, mereka juga akan diajak berkunjung ke Afrika dan Eropa.
Martono mengatakan, penyelenggara prihatin terhadap kondisi fisik Alana yang belum bisa berjalan sempurna meski telah menjalani perawatan medis di Indonesia.
Di sisi lain, mereka salut terhadap perjuangan Alana menghafal Al Quran di tengah keterbatasan fisiknya.
Alana akhirnya diberi kesempatan untuk menjalani operasi dan perawatan di rumah sakit Afrika untuk memperoleh kesembuhan.
"Di Afrika, Alana akan menjalani operasi setelah menunaikan ibadah haji. Kalau di Eropa, sekadar lawatan,"katanya. (*)