Laporan Reporter Pos Kupang, Gordi Donofan
TRIBUNNEWS.COM.COM, KUPANG - Warga Naioni menemukan sosok mayat di RT 01 RW 01, Kelurahan Naioni, Kecamatan Alak Kota Kupang, sekitar pukul 16.00 Wita, Kamis (3/8/2017).
Sosok mayat tersebut ditemukan di lubang alam di bawah pohon beringin di Naioni.
Kemudian warga melaporkan ke Polsek Alak untuk segera dievakuasi ke Rumah Sakit Bayangkara (RSB) Titus Uly Kupang untuk diautopsi.
Demikian disampaikan Kapolres Kupang Kota, AKBP Anton NugrohoWarga Temukan Ini di Lubang Alam di Bawah Pohon Beringin di Naioni, kepada Pos Kupang ketika ditemui di RSB Drs. Titu Uly Kupang saat memantau proses autopsi, Jumat (4/8/2017).
Anton Nugroho menjelaskan, setelah dilakukan proses identifikasi dengan menggunakan alat identifikasi kepolisian, maka diketahui identitas dari mayat tersebut bernama Paulus Ferdinan Ga (47).
Dia lahir di Ende 17 Februari 1970 dan tercatat sebagai warga RT 28 RW 011 Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
"Dari hasil autopsi belum diketahui penyebabnya. Tapi untuk tanda-tanda mencurigakan tidak ada," ujar Kapolres Anton.
Sementara itu, Simon Ratu, keluarga dekat korban, mengatakan, Paulus Ferdinand Ga ini tinggal di Tofa, Jalan Siwalan, Kelurahan Maulafa, Kota Kupang.
Ratu melanjutkan, hari Selasa (1/8/2017), Paulus Ferdinand meninggalkan rumah untuk gali kubur di Oepura, tepatnya di Jalan Sesawi, karena ada kematian di sana.
"Kalau ada kedukaan ia termasuk orang yang suka bantu orang. Hari Selasa, ia pamit untuk gali kubur di keluarga. Setelah itu hilang kabar. Kami juga kaget karena ada informasi bahwa ia sudah meninggal dan jenazahnya sudah di rumah sakit," tuturnya.
Pantauan Pos Kupang di RSB Titu Uly, Jumat (4/8/2017) siang, jenazah dari Paulus Ferdinan Ga sudah mengeluarkan bau amis dan beberapa kerabat korban datang menjemput untuk disemayamkan di rumah duka.
Untuk keterangan saksi, pihak kepolisian belum bisa dikonfirmasi karena masih dalam proses pemanggilan dan pengambilan keterangan saksi-saksi secara mendalam.