Hal inilah yang justru membuat SA semakin tertekan dan melakukan perbuatan keji ini dengan penuh kesadaran.
Seperti diberitakan sebelumnya, SA melahirkan bayinya pada 28 Mei 2017 pukul 06.00 Wita di kamar mandi dengan cara water birth atau melahirkan di dalam air.
Ia mengetahui cara ini dengan melihat video water birth melalui YouTube.
Bermodalkan video di YouTube ia mencoba seorang diri melahirkan tanpa dibantu siapapun. Termasuk ibu dan keluarganya.
Saat perutnya mulas hendak melahirkan, ia mengambil baskom bayi milik anak pertamanya berusia 2,5 tahun berinisial BC.
Baskom itu ia isi air, ketika merasakan kesakitan luar biasa, akhirnya ia berusaha melahirkan sendiri.
"Saat bayinya keluar, SA melihat bayinya bergerak. Namun waktu mau diangkat ternyata bayinya sudah tidak bergerak. Mungkin sudah lama di dalam air, karena waktu itu SA mengaku lemas usai melahirkan. Bahkan bayinya sempat ditaruh di lantai dan SA mengambil gunting untuk memotong tali pusarnya," ucap Fanny, Sabtu (5/8/2017).
Menurut Fanny, usai melahirkan dan melihat bayinya tidak bergerak, pikiran SA kalut dan akhirnya SA mengambil plastik hitam dan membungkus bayinya.
Bayi tersebut lalu dimasukkan ke dalam freezer kulkas yang ada di rumahnya.
"Menurutnya kalau dikuburkan takut ketahuan, jadi disimpan di freezer," ujarnya.
Usai menyimpan di dalam freezer, dua hari kemudian tepatnya 30 Mei 2017, SA dengan inisiatif sendiri langsung memindahkan bayinya ke dalam freezer di tempat pencucian mobil suaminya di Jalan Pulau Bunyu RT 11 Kelurahan Kampung Satu.