Firdaus yang sejak awal sudah menyiapkan telur yang di dalamnya diisi jarum kemudian mengusap usap keseluruh tubuh korban. Setelah telur dibuka, korban pun kaget lantaran telur sudah berisi jarum.
Korban pun panik dan minta disembuhkan oleh Jonson. Pelaku Jonson minta syarat mahar Rp 200 ribu. Selain itu, Jonson meminta PIN dan semua kartu ATM korban.
Selanjutnya ATM tersebut dilipat dengan menggunakan tisu.
Menggunakan trik kecepatan tangan, pelaku mengganti ATM yang ada dalam tisu dengan kartu perdana operator telekomunikasi.
Setelah itu, pedua pelaku kabur meninggalkan korban. Tak lama setelah kabur, kedua pelaku menguras isi di ATM korban. Korban yang sadar telah menjadi korban penipuan langsung melaporkan kejadian yang dialaminya ke Mapolsek Wonokromo, Jumat (4/8/2017) lalu.
Kompol Agus Bahari, Kapolsek Wonokromo Surabaya menuturkan, kedua pelalu diamankan di Bali, Senin (7/8/2017). Ini bermula dari pelacakan HP milik pelaku yang telah dilaporkan korban.
"Tim Anti Bandit mengejar sampai Bali dan akhirnya bisa ditangkap," kata Agus, Kamis (10/8/2017).
Setelah dilakukan pemeriksaan, kedua pelaku ini merupakan sindikat penipuan lintas provinsi. Modus yang dipakai juga sama dengan media batu giok palsu.
Di Surabaya, pelaku beraksi di Mall Lotte Mart, Marvel, Cito, Ciputra World, PTC dan JMP. Selain di Surabaya, pelaku beraksi di Purwokerto Jateng, Cirebon Jabar, Bengkulu dan Medan.
"Sementara yang melapor satu orang yang sudah mengalami kerugiasn Rp 38 juta," terang Agus.
Tersangka Jonson kepada polisi mengaku, uang hasil menipu dipakai senang-senang dengan wanita dan judi.
"Uangnya saya buat senang-senang di Bali bersama wanita. Setelah melakukan penipuan di Surabaya, saya dan teman ke Bali," terang Jonson.