TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ternyata sedang memburu komlotan pelaku perampokan.
Ini seiring peristiwa yang dialami Mustaqim (40) yang menjadi korban perampokan di Kalimas Surabaya.
Warga Petemon Surabaya yang merupakan dirir taksi online ini, menjadi korban perampasan mobil pada Minggu (6/8/2017) malam. Tapi, kejadian ini baru diperbincangkan, Kamis (10/8/2017).
"Kami sedang memburu komlotan perampok dengan korban Mustaqim," sebut AKP Ardian Satrio Utomo, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Kamis (10/8/2017).
Menurut Ardian, pihaknya sudah meminta keterangan dari korban dan beberapa saksi. Dugaan sementara, pelaku ini berasal dari luar kota dan polisi sudah mengantongi identifikasinya.
"Saya dan tim sedang mengejar pelaku ke luar kota, mudah-mudahan membuahkan hasil," Ardian.
Ardian menuturkan, kejadian ini bermula dari korban Mustakim menerima order penumpang dari seputar terminal Bus Bungurasih Sidoarjo, Minggu (6/8/2018) sore.
Kala itu sebanyak empat orang meminta diantar ke Kalimas Surabaya. Ketika hendak sampai tujuan, ternyata ada orang naik motor dan menghentikan korban sambil mengancam pakai senjata tajam.
"Korban juga mengaku, penumpanya di dalam ikut mengancam pakai celurit dan pistol. Belum tahu apakah senjata api benar atau mainan. Selanjutnya korban diminta pindah ke belakang," cetus Ardian.
Selanjutnya, kata Adrian, kemudi diambil alih salah satu pelaku menuju ke Madura. Di dalam mobil, para pelaku mengikat tangan, menutup mulut dan mata korban pakai lakban.
Setelah tiba di Madura, korban di bawa ke sebuah rumah dan disekap hingga Senin (7/8/2017) dini hari.
Kemudian, para pelaku membawa keluar dan korban dibuang. Mobil milik korban dirampas dan dibawa kabur.
"Korban dibuang di daerah Burneh, Bangkalan. Korban akhirnya ditolong seorang kernet bus," tutur mantan Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya ini.
Setelah mendapat pertolongan, korban dan penolong mendatangi Polsek Burneh Bangkalan dan melaporkan kejadian yang dialami.
Polsek Burneh akhirnya meneruskan peristiwa ini ke Polres Pelabuhan Tanjung perak Surabaya. fat