Warga pun kesulitan untuk membeli beras dan sembako lainnya dari Kota Waingapu karena biaya transportasi hingga ratusan ribu rupiah karena tak ada kapal angkutan dari Pulau Salura.
Terpaksa warga harus kumpulkan uang untuk menyewa kapal motor para nelayan dari Pulau Lombok NTB agar mereka bisa sampai di Pulau Sumba. Warga juga mengeluh soal ketiadaan petugas medis di wilayah mereka. Warga pun berharap, pemerintah pusat bisa memperhatikan kehidupan mereka yang berada di pulau terluar.
Meski merasa kurang diperhatikan oleh pemerintah, warga tetap menunjukkan kecintaannya terhadap Indonesia.
Hal itu terlihat dengan antusiasnya warga dan para pelajar mengikuti upacara bendera yang berlangsung di pinggir pantai.
Warga pun mengibarkan 1.945 bendera merah putih yang disebarkan di Pulau Salura dan dua pulau terluar lainnya yakni Pulau Kotak dan Pulau Mangudu.
Baca: 23 Penumpang Kereta Cepat di Utara India Tewas Setelah Tergelincir dari Lintasannya
Upacara itu sebagai wujud kecintaan terhadap Indonesia, walaupun minimnya akses komunikasi karena jaringan seluler yang tak terjangkau, serta minimnya akses transportasi dan kesehatan.
Upacara pengibaran bendera merah putih diawali dengan melakukan peringatan detik-detik proklamasi dan menaikkan bendera merah putih di Pulau Salura.
Upacara dihadiri oleh camat setempat, tiga orang Anggota DPRD Sumba Timur, anggota polisi Perbatasan Pulau Salura, TNI, tokoh masyarakat, dan ratusan pelajar.
Setelah upacara, dilanjutkan dengan pengibaran bendera-bendera kecil dan beberapa bendera berukuran besar pada tepi pantai Pulau Salura sebanyak 1.000 buah.
Setelah itu, langsung dilakukan pawai ratusan perahu-perahu motor dengan membawa 945 bendera menuju Pulau Kotak dan Pulau Mangudu yang tak berpenghuni.
Dari Pulau Salura ke Pulau Kotak ditempuh selama 10 menit, sedangkan ke Pulau Mangudu sekitar 30 menit.
Walaupun hanya dengan menggunakan perahu motor kecil, warga nekat menerjang arus laut yang terkenal ganas dan berbahaya.
Setelah sampai di Pulau Mangudu, yang merupakan pulau terakhir, sebagian warga langsung naik ke atas mercusuar setinggi 30 meter, untuk membentangkan bendera merah putih berukuran empat kali lima meter.
Selanjutnya warga juga melakukan penghormatan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta melakukan penancapan bendera sebanyak 45 buah. (Kompas.com/Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)
Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul Saat Warga Pulau Terluar Upacara Bendera HUT RI untuk Pertama Kalinya