“Pemerintah menyediakan mesin oksigen, sedangkan tauke membelikan tabung oksigen untuk anggotanya yang menyelam,” kata Dulmusrid.
Bukan tanpa alasan pemerintah melarang penggunaan kompresor sebagai alat bantu menyelam.
Berdasarkan catatan Serambi, di Kepulauan Banyak, selain dua warga Ujung Sialit, sebelumnya belasan nyawa serta puluhan nelayan mengalami cacat fisik akibat menyelam menggunakan kompresor.
Pernah juga terjadi nelayan meninggal karena lehernya terlilit selang kompresor. Dalam peristiwa lain, seorang nelayan meninggal akibat kehabisan oksigen saat menyelam karena tali/selang kompresornya diputus oleh ikan hiu yang bergigi tajam.
Beberapa kalangan mendesak pemkab setempat diminta bersikap tegas terhadap nelayan yang nekat menggunakan kompresor.
Tidak sekadar imbauan atau sosialisasi. Pemkab Aceh Singkil juga didesak segera merealisasikan pemberian alat bantu pengganti yang lebih ramah lingkungan. (de)