Laporan Wartawan Pos Kupang, Eginius Mo'a
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Seminggu berlalu, D tak kembali ke rumahnya di Kota Maumere.
Ditelepon dan dikirimi pesan singkat (SMS), tak ada jawaban. Hal ini membuat M, sang istri, curiga.
M menerima telepon dari seseorang yang mengabarkan keberadaan D di sebuah kamar kos di Lorong Angkasa, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat.
Selasa (29/8/2017) sekitar pukul 21.00 Wita, M mengajak sanak familinya menguber sebuah rumah kos sesuai yang disampaikan penelepon yang tak memberi tahu identitasnya.
Setibanya di lokasi, M mendapati kamar-kamar kos yang lain terbuka dan penghuninya duduk di luar.
Kecuali, sebuah kamar di ujung timur tertutup.
M memberanikan diri menggedor pintu, menunggu sekitar 2-3 menit pintu dibuka.
M terkejut ternyata D ada di dalamnya. Ia menanyakan dengan siapa D ada di kamar itu, tak dijawabnya.
“Saya lari ke kamar belakang ternyata ada perempuan yang saya kenal namanya N (sapaan RN). Sepertinya dia mau lari lewat belakang, saya tarik bajunya ke depan dan teriak minta tolong. Kami bawa mereka ke Polres Sikka,” ujar M, Selasa malam.
M membuat pengaduan mengenai ulah D dengan pasangannya RN sesama ASN di Pemkab Sikka kepada Polres Sikka.
Selasa malam, RN dan D menginap di Mapolres Sikka menanti permintaan keterangan pada Rabu pagi di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Sikka.
Keduanya meninggalkan ruangan pemeriksaan pukul 12.45 Wita.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminalitas (Reskrim) Polres Sikka, AKP Andryz Setiawan, S.H,S.IK, membenarkan penggerebekan pasangan pria dan wanita, D dan RN , oknum PNS Pemkab Sikka, Selasa malam.