TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rabu (30/8) sore resmi menahan Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno atas kasus suap di sektor kesehatan, di RSUD Kardinah.
Ditemui sebelum masuk ke mobil tahanan, Siti yang menggunakan baju batik berbalut rompi tahanan KPK berwarna oranye sempat menitipkan salam untuk warga Tegal. "Salam hormat saya (untuk warga Tegal)," kata Bunda Siti.
Dikonfirmasi soal penahanan dan kasus yang menjeratnya, Masitha tidak banyak berkomentar.
Meski ditahan, tidak tampak raut kesedihan di paras cantik Wali Kota perempuan pertama di Kota Tegal tersebut. Masitha masih bisa tersenyum lebar bahkan menyapa awak media.
Meski dijebloskan ke tahanan, Masitha tetap memperhatikan penampilan. Dia menggunakan batik cokelat dipadu hijab coklat serta celana bahan hitam.
Selain itu, Masitha tetap terlihat anggun menenteng tas jinjingnya di tangan kiri dan tangan kanan menggenggam map merah.
Baca: PNS Ini Cukur Plontos Rambutnya, Rayakan Penangkapan Wali Kota Tegal oleh KPK
Masitha menyebut dirinya adalah korban dari Amir Mirza. "Buat warga Tegal, saya adalah korban dari Amir Mirza. Salam hormat," ucapnya.
Amir Mirza Ketua Partai Nasdem, Kabupaten Brebes ikut terjaring dalam OTT KPK di Tegal, Jawa Tengah.
Baca: Pengamat Intelijen: Aparat Harus Temukan Embrio Kelompok Saracen
DPP Partai Nasdem sudah memecat Amir Mirza terkait penangkapan oleh penyidik KPK.
"Rencana Kamis besok, DPW Partai Nasdem Jateng akan datang ke Brebes untuk membahas penunjukan plt Ketua DPD," ujar Wakil Ketua DPD Nasdem Brebes, Slamet Abdul Dhofir.
Sebagai kader partai Nasdem, Slamet Dhofir mengaku prihatin atas kejadian tersebut.
Dikatakan pula, sebelum ditangkap KPK, Mirza sempat berpamitan untuk mencalonkan diri sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Tegal berpasangan dengan Siti Masitha.
Penulis: Mamdukh Adi Priyanto