Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Kejadian dugaan penghinaan bendera merah putih yang dilakukan pekerja asing proyek terowongan Tol Cisumdawu diawali dari bendera yang dibuang ke tanah.
Hal tersebut diceritakan Dede Tarmedi (40), penjaga keamanan proyek terowongan Tol Cisumdawu sekaligus saksi mata insiden tersebut, ketika ditemui Tribun Jabar di lokasi proyek terowongan tol Cisumdawu, desa Cigendel, kecamatan Pamulihan, Minggu (10/9/2017).
Kepada Tribun Jabar, Dede Tarmedi menceritakan kronologi kejadian dugaan pelecehan bendera merah putih tersebut.
Baca: Mahasiswa Tabrak Beberapa Kendaraan Hingga Tukang Kopi, Lalu Terhenti Setelah Mobil Masuk Salon
"Di gerbang itu (proyek terowongan) ada dua bendera, memang menghalangi sedikit," ujar Dede Tarmedi.
Dede bercerita, seorang pekerja asing melepaskan bendera pertama dari besi yang menjadi tiangnya dan melemparkannya ke tanah.
Ketika itu, Dede Tarmedi mengaku, dirinya masih bersabar tetapi memperhatikan pekerja yang melempar bendera tersebut.
Baca: Pinjamkan KTP Kepada Tersangka Pembunuh PNS Cantik, Keterlibatan Sang Kakak Masih Digali
Kemudian, pekerja tersebut kembali melepaskan bendera kedua dan kembali melemparkannya ke tanah.
"Di situ saya marah, itu bendera negara saya dilempar ke tanah," ujar Dede.
Dede kemudian menegur pekerja tersebut memintanya untuk meminta maaf sekaligus memberi sanksi pada pekerja tersebut.
Baca: 5 Fakta Di Balik Tewasnya PNS Cantik Pegawai BNN, Soal Rekaman Pertengkaran Hingga Masa Lalu Indria
Sanksi yang diberikan pada pekerja tersebut adalah memberikan hormat pada bendera merah putih.
"Yang bikin marah itu kenapa harus dilempar padahal bisa diberikan ke saya saja," ujar Dede Tarmedi.
Berita ini sudah dimuat di Tribunjabar.co.id dengan judul: Pekerja Asing di Terowongan Tol Cisumdawu Lempar Bendera Merah Putih ke Tanah