TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek (AM) hari ini, Kamis (21/9/2017), telah mendatangi dan bersilaturahmi ke keluarga pasien bayi yang pulang dengan menggunakan angkutan umum.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas RSUDAM Lampung Akhmad Sapri melalui saluran telepon.
"Artinya ini sebagai tindak lanjut kami untuk menyampaikan klarifikasi serta turut berduka cita, dan pihak keluarga sudah menerima serta mengikhlaskan," jelasnya.
Sapri mengatakan, peristiwa ini menjadi bahan masukan dan pembelajaran untuk pihak rumah sakit.
"Dan sudah kita terima masukan dan saran dari keluarga, kemudian kami memohon maaf atas 'miss' komunikasi ini," lanjutnya.
Sapri menegaskan, masukan ini nantinya menjadi bahan pembenahan, pelajaran, dan instropropeksi ke depan. Yang mana tidak akan ada hentinya untuk membina petugas secara keseluruhan termasuk manajemen.
"Walaupun sana sini ada kekeliruan tapi itu sebagai intropeksi, yang jelas saat ini sudah kita kumpulkan petugas, dan kami akan tegur atau beri sanksi kepada kepada petugas yang tidak sesuai aturan dan salah. Artinya nanti petugas tersebut akan dimutasi ke tempat pengembangan diri," tutupnya.
Diketahui, hanya karena orangtuanya tidak mampu membayar sewa ambulans, jenazah Berlin Istana, bayi berusia satu bulan asal Abung Timur, Lampung Utara, terpaksa dibawa naik angkutan kota di dalam Kota Bandar Lampung, Rabu (20/9).
Berlin, putri pasangan Ardiansyah (40) dan Delpasari (31), dibawa naik angkot dari Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) di Jl Rivai menuju Bundaran Radin Inten di Hajimena dengan jarak sekitar 7,1 kilometer.