Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Sejumlah pusaka diarak mengelilingi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dalam Kirab Malam Satu Suro, Kamis (21/9/2017).
Acara ini digelar mulai pukul 23.00 WIB, dihadiri ribuan warga.
Kanjeng Gusti Pangerah Haryo (KGPH) Benowo menuturkan, dalam kirab ini ada 19 pusaka yang diikutkan.
"Sinuhun menetapkannya pada tanggal 21 September atau malam tanggal 22 September. Ada 19 pusaka, 18 berupa tombak dan satu lagi trisula," jelas KGPH Benowo.
Rute Kirab dimulai dari Kori Kamandungan ke alun-alun utara-Gladag-perempatan Baturono-perempatan Nonongan lalu kembali lewat Gladag dan berakhir di Kori Kamandungan.
Kirab ini dipimpin oleh cucuk lampah atau pemimpin barisan, yakni tujuh kebo bule keturunan Kyai Slamet.
Aroma dupa yang dibakar menambah sakral prosesi kirab.
Warga yang sudah memenuhi Keraton sejak petang begitu antusias mengikutinya.
Satu di antaranya Diwa (64), kakek asal Sukoharjo.
Sejak muda, dia tak pernah absen setiap tahun menonton Kirab Malam Satu Suro itu.
"Menurut saya kirab ini bertuah. Ada kebaikan setiap kali kita menonton," ungkap Diwa.
Apakah ada perbedaan setiap tahun?
"Selalu sama, ada suasana mistis dan sakral. Jadi saya senang sekali menontonnya," ujar dia.
KGPH Benowo menyatakan petugas keamanan acara ini adalah anggota TNI, kepolisian, Dishub, dan Linmas Pemkot Solo.
"Mengenai masalah keamanan, sudah ada koordinator. Saya ditunjuk langsung oleh Sinuhun, dibantu oleh kanjeng-kanjeng hingga 100 orang. Putra dalem dan sentana dalem," jelas KGPH Benowo. (*)