TRIBUNNEWS.COM, SINTANG -- Ikan tapah raksasa yang menyerang warga di bantaran Sungai Antu, Nanga Merakai, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) akhirnya dapat ditangkap.
Adalah Sabli, warga setempat yang tanpa rasa takut memasang perangkap ikan di sungai tersebut.
Baca: Pesan Terakhir TJN Kepada Istri Sebelum Ditemukan Tewas Bersama Jasad Seorang Wanita
Baca: Sepasang Mayat Telanjang Terjerat di Semak, Ada Wanita yang Mengaku Istri Jasad si Lelaki
Padahal tadinya tak ada seorang pun berani turun ke sungai itu, pasca serangan ikan monster tersebut.
Tokoh warga setempat, Bonarvon Pasaribu mengatakan, biasanya ikan tapah ada di daerah Sungai Ketungau. Belum pernah ada di Sungai Antu.
“Ndak pernah kayak gini ni, bang. Baru ini lah ikan tapah masuk ke Sungai Antu. Mungkin karena air kemarin sempat naik. Mungkin pas inilah dia ke Sungai Antu, mungkin mau migrasi untuk bertelur,” katanya, Kamis (21/9/2017).
Pasca-kejadian serangan ikan tapah, masyarakat pun takut turun mandi dan aktivitas ke sungai.
Masyarakat merasa takut menjadi korban kebuasan ikan selanjutnya.
Tidak hanya anak-anak, kekhawatiran juga melanda perasaan para orangtua.
Beruntung, ada seorang warga yang memberanikan diri pasang jerat guna menangkap ikan tapah itu.
“Setelah kejadian itu warga berinisiatif menangkap. Namanya Pak Sabli, dia membuat bubu (alat penangkap ikan tradisional terbuat dari bambu). Syukurlah, ikan masuk perangkap dan tertangkap sekitar 4-5 hari lalu,” jelasnya.
Bonarvon menambahkan usai ditangkap, ikan tapah raksasa itu dibawa oleh masyarakat ke rumah satu diantara warga.
Warga lantas menimbang ikan itu dengan cara menggantung. Beratnya sekitar 42 kilogram.