Namun hidup ini bukan buat menyenangkan orang lain
Kitalah yang bertanggung jawab atas hidup kita sendiri, betul?
Ketika anak saya yang sulung sedang tantrum, menangis, merengek, lalu menjatuhkan dirinya sendiri ke tanah
Saya hanya melihatnya sembari menunggunya, menawarkan air minum untuknya, sambil sesekali bertanya: "sudah belum?", "Sudah mau bangun?", "Oke daddy tunggu ya"
Sedangkan istri saya senyum-senyum sembari mengambil foto
Lucunya, orang yang lalu lalang di sekitar kami seolah menyindir, nyinyir, berbicara sok tahu:
"Itu anak di tolongin dulu kek.."
"Duh kasian, minta apa sih? Mainan? Diturutin dong, kok dibiarin gitu sih..."
"Kejam nih orang, anaknya dibiarin gitu aja, malah di foto-foto pula.."
...dan semacamnya
Kami tetap tenang, sambil menunggu anak kami yang berusia hampir 3 tahun ini bangkit sendiri
Dalam proses ini jangan ada kontak mata dengan si anak, jangan di tinggal, tetap Awasi
Mengapa...?
Karena tantrum itu artinya si anak sedang belajar mengendalikan diri, agar dia mampu mengelola emosi
Menuruti kemauannya tidak akan menyelsaikan masalah, karena menjadi tidak jelas, akan jadi serba salah semuanya
Ini juga mengajarkan tidak semua yang diinginkannya di dunia bisa teralisasi, juga bukan karena ortunya rezeki itu ada