Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Kapolrestabes Medan, Kombes Sandi Nugroho membeberkan cara anggotanya menangkap dua kawanan rampok yang sempat mencatut nama Detasemen Gegana Brimob Polda Sumut.
Kata Sandi, pengungkapan ini diawali dari penyelidikan akun palsu yang digunakan tersangka Ari dan Rizky.
"Dari akun itu kan ada tertinggal nomor handphone. Kemudian, kami melakukan tracking (pelacakan) terhadap nomor yang ada di akun tersebut," kata Sandi, Selasa (26/9/2017).
Saat dilakukan tracking, nomor handphone yang digunakan pelaku berpindah-pindah tempat sejak perampokan pada Minggu (24/9/2017) dinihari terhadap korbannya David Julher Simanjuntak.
Namun, pada Senin (25/9/2017) sekitar pukul 06.00 WIB, polisi yang melaksanakan tracking ulang mendapati posisi para tersangka berada di Jl Pandu mengendarai mobil Toyota Avanza putih BK 1381 BP.
"Setelah kami tahu posisinya, kami langsung melakukan penindakan. Ketika hendak diamankan, kedua tersangka ini melakukan perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas," kata Sandi.
Di RS Bhayangkara Tingkat II Medan, Yorisda Sihombing, isteri mendiang David datang menemui polisi. Dengan kondisi mata masih sembab karena menangis, Yorisda menyampaikan rasa terimakasihnya pada Kapolda Sumut, Irjend Paulus Waterpauw.
Saat Yorisda menyampaikan komentarnya itu, beberapa pejabat kepolisian tampak menitikan air mata. Petugas merasakan duka mendalam yang dialami Yorisda, setelah ditinggal mati suaminya.