Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Agus Mulyana (23), pengemudi ojek online yang tewas oleh peluru polisi, sebelum meninggal dunia selalu ingin dekat dengan kakak kandungnya, Suhendarto (33).
"Beberapa hari sebelum meninggal sikapnya ada yang aneh, almarhum selalu ingin dekat dengan saya, padahal sebelumnya biasa saja," ujar Suhendarto saat ditemui TribunJabar.co.id di rumah duka, Minggu (1/10/2017) malam.
Baca: Soal Video Brimob Gunakan Senjata RPG, Polri: Video Itu Diambil Tahun 2015
Pantaun Tribun Jabar tadi malam, almarhum Agus tinggal di pemukiman padat penduduk, menempati kamar lantai dua berukuran sekitar 3 X 3 meter bersama kakak kandungnya Suhendarto.
"Almarhum Agus tidurnya di atas, saya di bawah. Kalau rumah di belakang," ujar Suhendarto.
Di kamar itu, kata Suhendarto, sebelumnya sepulang mengojek Agus selalu bercerita dan berkumpul bersama rekan rekannya.
Baca: Soal Impor Senjata, Kakor Brimob Sebut Senjata SAGL Bukan Untuk Anti Tank Tapi Untuk Alat Kejut
Namun, menjelang insiden berdarah itu, lanjut Suhendarto, Agus selalu mengajaknya untuk nongkrong di luar rumah.
Sebelum kejadian itu atau pada Sabtu (30/9/2017) malam, Agus dan rekan-rekannya itu berkumpul di tukang kue balok di daerah Jalan Mohamad Toha.
Baca: Senjata Api dan Amunisi Impor Dikirim Pakai Pesawat Carter Maskapai Ukraine Air Alliance
Namun, nasib berkata lain, Agus Mulyana harus kehilangan nyawa setelah berniat membantu temannya yang merupakan buronan kasus pengeroyokan yang hendak ditangkap polisi.
Saat itu Agus tertembak oleh senjata api milik aparat kepolisian di kawasan Jalan Mohamad Toha.
Berita ini sudah dimuat di Tribunjabar.co.id dengan judul: Sebelum Tewas Tertembak, Tukang Ojek Online Itu Selalu Ingin Dekat dengan Kakak Kandungnya