TRIBUNNEWS.COM, BALI - Hingga saat ini kondisi Gunung Agung masih kritis dan telah menyandang status Awas (Level IV).
Intensitas kegempaan masih tergolong tinggi.
Berikut rilis resmi hasil evaluasi aktivitas Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali yang diterima Tribun Bali dari Kepala PVMBG, Kasbani, Kamis (5/10/2017):
Data Pengamatan
1. Seismik
Jumlah kegempaan vulkanik dalam 12 hari terakhir tidak mengalami percepatan namun terus berfluktuasi di jumlah yang tinggi.
Dalam satu menit masih terekam 1-3 kali gempa dan jumlah gempa vulkanik per hari selalu lebih dari 600 kejadian.
2. Kegempaan vulkanik dangkal pada periode 24 September - 5 Oktober 2017 jumlahnya lebih tinggi (umumnya lebih dari 200 gempa per hari) jika dibandingkan dengan periode sebelumnya (umumnya kurang dari 200 gempa per hari).
Hal ini dapat mengindikasikan bahwa hingga hari ini aktivitas magmatik di kedalaman dangkal masih tinggi.
3. Magnitudo gempa terbesar dalam periode krisis ini adalah M 4.3 terjadi pada 27 September 2017 pukul 13:12 WITA, gempa ini dirasakan dengan intensitas MMI III-IV di sekitar Gunung Agung.
Setelah itu, gempa-gempa yang terekam maupun terasa secara umum magnitudonya berada di kisaran M2.0-M3.0.
Gempa-gempa yang dirasakan di Pos Pengamatan Gunungapi Agung di Rendang (12.5 km di sebelah Selatan-Baratdaya) mencatatkan jumlah terbanyaknya pada tanggal 27 September 2017 yaitu sebanyak 14 kali.
Setelah itu, jumlah gempa yang dirasakan di Pos Pengamatan Gunungapi Agung di Rendang relatif menurun.
4. Lokasi pusat gempa berada di bawah kawah Gunung Agung tersebar hingga kedalaman sekitar 20 km di bawah puncak.