News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korban Pembantaian Westerling Ceritakan Detil Peristiwa yang Tewaskan 40.000 Jiwa

Editor: Ferdinand Waskita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Monumen korban 40.000 jiwa di Galung Lombok Tinambung, Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Tentara belanda kian berang.

Semula, mereka hanya menyasar warga yang dicurigai pro tentara dan merah putih.

Namun mereka pun memburu warga sipil dan kaum perempuan.

Saat itu, seluruh warga Segeri tewas ditembak secara membabi buta. Kecuali mereka yang berhasil lolos masuk ke hutan.

Adam bersama sejumlah keluarga perempuan dan ibunya berhasil melarikan diri ke hutan.

Adam tak henti-hentinya menangis ketika ingat sang ayah.

Tak berapa lama, Belanda kembali mendatangi dan menyisir warga Kampung Segeri.

Tidak hanya membunuh penduduknya tapi juga membumi hanguskan kampung tersebut.

Seluruh bangunan rumah dan kandang ternak milik warga dibakar habis.

Untuk mengabadikan peritiwa kelam tersebut, pemerintah hingga kini mengenang ribuan nama yang dikuburkan secara massal di lokasi pembantaian tersebut dalam bentuk monumen.

Menurut Adam, ia sering didatangi Yayasan Komite Utang Kehormatan Belanda untuk mengurus berkas.

Yaitu untuk minta maaf dan memberikan ganti rugi atas kejahatan perang dan kemanusiaan yang dilakukan pasca kemerdekaan Indonesia, tepatnya 1 Februari 1947. (JUNAEDI)

Artikel ini telah tayang Kompas.com dengan artikel: Kesaksian Korban Pembantaian Westerling yang Tewaskan 40.000 Jiwa

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini