Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Memasuki musim pancaroba Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah segera memetakan daerah rawan bencana dan menyiapkan mitigasi.
"Daerah rawan dimitigasi sejak sekarang dan diperingatkan. Siapkan jalur evakuasi, siapkan tempat untuk penampungan, logistik," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Rabu (11/10/2017).
BPBD Jateng diminta berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk memetakan masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana.
Dalam hal ini Ganjar minta BPBD Jateng berkoordinasi dengan Forum Kewaspadaan Diri Masyarakat (FKDM) untuk menyosialisasikan tanda bencana dan relawan dari berbagai unsur.
"Kalau memang sudah ada titik-titik yang rawan longsor maka kita segera sosialisasikan kepada masyarakat," tegas dia.
Tak lupa menyiapkan jalur-jalur evakuasi, lokasi pengungsian yang aman dan nyaman bagi warga, dan memastikan kesiapan logistik.
"Sebarkan poster tentang ciri-ciri bencana. Bereskan jalur evakuasi mereka ke tempat-tempat pengungsian yang aman. Pastikan semua logistik kita semua siap dan semua personel on call," tegas dia.
Hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim penghujan diperkirakan akan berlangsung selama empat bulan, mulai November dan Desember 2017, Januari-Februari 2018.
"Empat bulan kita akan siaga, kemungkinan longsor dan banjir," kata dia.
Sedangkan untuk daerah yang belum terdapat alat early warning system (EWS), Ganjar mengimbau masyarakat waspada, dengan menggunakan pengetahuan kearifan lokal atau ilmu titen.
"Longsor itu niteninya tidak terlalu sulit. Misalnya kita cek tebing-tebing apakah muncul rekahan-rekahan, jangan lupa kenthongannya dipasang lagi," kata dia.