Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Subur Dani
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Pelecehan seksual yang terjadi di RSUZA Banda Aceh terhadap seorang pasien bernanwa Mawar (17), bukan nama sebenarnya, bisa dikatakan merusak citra rumah sakit 'pelat merah' tersebut.
Bagaimana tidak, kejadian tersebut memantik cibiran dari sejumlah kalangan di Aceh, terutama warga net yang aktif melalui sosial media.
Banyak yang menengarai, mungkin ini bukan kasus pertama sekali terjadi di rumah sakit nomor satu di Aceh tersebut.
Pelaku perbuatan bejat itu adalah SR (19), seorang pria, warga salah satu gampong di Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh. SR berprofesi sebagai tenaga cleaning service di rumah sakit tersebut.
Mawar, kini harus menanggung rasa pahit akibat perbuatan bejat yang dilakukan SR kepadanya, di ruang istrihat usai Mawar dioperasi Kamis 5 Oktober lalu.
Mawar harus dibawa ke Medan oleh keluarga, sebagai upaya pemulihan trauma.
"Saya bawa Mawar ke mall, belanja, dan kami juga tidur di hotel berbintang, tapi saat ini Mawar tampaknya masih trauma," kata Bunda Ayu (adik kandung ibu Mawar) yang selama ini dianggap seperti ibu sendiri.
Ayu menuturkan, Mawar sepertinya sulit untuk melupakan kejadian tersebut. Ia bahkan sempat meminta agar disuntik mati, karena pelecehan seksual yang dialaminya itu.
Menurut Ayu, ponakannya itu seperti merasa sudah ‘kotor’ atau ternodai gara-gara pebuatan bejat SR tersebut.
“Sempat dia keluarkan kata-kata, silakan suntik mati saja kakak, dia merasa diri dia kotor,” pungkasnya. (*)