TRIBUNNEWS.COM, BABEL - Jumlah orang indonesia yang terpapar paham radikalisme sekitar 0,7 persen, dari jumlah penduduk Indonesia. Atau ada sekitar 11 juta orang ini, melebihi dari jumlah penduduk Jakarta yang jumlahnya hanya 9 juta.
Hal ini dikemukakan Ketua PP Gerakan Pemuda Ansor (GPA) H Yaqut Cholil Qoumas, ditemui usai kegiatan Seminar Deradikalisasi yang digelar PW GPA Babel, Selasa (17/10/2017) di Pangkalpinang.
Baca: Mitsubishi Motors Bantah Informasi 58 Persen SPK MPV Xpander Tak Valid
Menurut Yaqut, bahwa mereka ini terus bergerak sampai akhirnya agenda tunggal tercapai.
"Mereka terus bergerak, makanya kita terus waspada," ungkapnya.
Baca: CLS Knights Surabaya Berlaga di ASEAN Basketball League Musim Ini
Dikatakan Yaqut, bahwa di Indonesia ada di wilayah yang sebagai basis pergerakan di luar Pulau Jawa, diantaranya Sumsel, Poso dan Riau.(*)