TRIBUNNEWS.COM, DELI SERDANG - Kegiatan Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci (GPMKS) di Deli Serdang, Sumatera Utara diperkuat dengan ditandatanganinya Deklarasi Pemuda Damai Antar Umat Beragama.
Para pemuka dari beberapa agama ikut menyaksikan penandatangan Deklarasi tersebut.
GMKS yang menjadi rangkaian Kirab Pemuda 2017, dilaksanakan di Balairung Kabupaten Deli Serdang, Minggu (22/10).
Giat GMKS yang sekaligus diwarnai peringatakan Hari Santri Nasional ini diikuti peserta kirab, ratusan pemuda dari enam agama resmi di Tanah Air, serta santri dari Pondok Pesantren Al-Mukhlisin, Deli Serdang.
GPMKS Digelar Kemenpora untuk menggairahkan semangat kaum muda untuk berpartisipasi dalam kegiatan agama masing-masing.
Hal ini dilakukan karena data BPS tahun 2009-2015 menunjukkan tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan keagamaan tiap tahun makin menurun, yakni dari 67,18% pada tahun 2009 ke angka 51,72% di tahun 2015.
“Menurunnya partisipasi pemuda dalam kegiatan keagamaan merupakan kondisi yang memprihatinkan. Semua agama mengajarkan toleransi dan perdamaian yang penting dipahami generasi muda. Karena itu pemerintah terdorong untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam kegiatan keagamaan lewat GPMKS, ” papar Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAK Pemuda Kemenpora, Esa Sukmawijaya yang menghadiri kegiatan di Deli Serdang.
Usai giat GPMKS, Esa juga mengunjungi PP Al-Mukhlisin asuhan Ustadz Amir Penatagama asal Tegal-Jateng yang juga alumni Gontor.
Pada kunjungan dalam suasana Peringatan Hari Santri Nasional ini, juga diserahterimakan buku-buku kepada pimpinan Pondok Amir Penatagama yang juga menjabat Wakil Rais Syuriah PC NU Deli Serdang
GMK digelar di 34 Provinsi yang lintasi oleh Kirab Pemuda 2017.
GPMKS bertujuan menyatukan pemuda dari 6 (enam) agama di Indonesia untuk membacakan masing-masing kitab suci dalam satu tempat dan waktu yang sama.