TRIBUNNEWS.COM - Sebuah potongan rekaman pidato Bupati Lampung Selatan, Zainuddin Hasan baru-baru ini memicu kontroversi.
Pidato bupati saat peringatan Hari Santri 2017, Minggu (22/10/2017) itu dinilai menghina Ketua PBNU, Said Aqil Siradj.
Terdengar jelas dalam video, Bupati menyebut jelas nama Said Aqil Siradj dan NU dalam sambutannya.
Awalnya ia menyoroti ketidakhadiran pimpinan forum komunikasi, pondok pesantren se-Lampung Selatan dalam acara tersebut.
"Saya tidak melihat ketuanya, nggak hadir saudara sekalian. Ini satu pertanda yang kurang baik. Tidak kompak sesama muslim," ucapnya dalam awal video yang beredar di media sosial.
Ia kemudian menyoroti pimpinan tertinggi NU di pusat, yang ia nilai suka 'menghantam sana-sini'.
Zainuddin pun meminta pihak NU Lampung Selatan berani mendobrak perlakuan itu.
Di tengah sambutan, Bupati juga menyebut jelas nama Ketua PBNU, Said Aqil Siradj.
Di dalam pidatonya, Zainudin menyebutkan bahwa Said Aqil Siradj mencacimaki pendiri NU karena memakai sorban dan jenggot.
Bahkan Zainudin berpendapat bahwa lebih baik ada yang menggantikan Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum PBNU.
Lihat video selengkapnya:
Sejak beredar, Senin (23/10/2017) video tersebut langsung memancing reaksi dari warganet.
Banyak yang mengkritik bahkan mengecam isi sambutan Bupati Lampung Selatan.
Mereka menilai sambutan bupati justru blunder, di satu sisi berpesan agar muslim tak terpecah belah, namun di satu sisi isi sambutan bupati dinilai mengadu domba.