Laporan wartawan Tribun Kaltim, Anjas Pratama
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Tanggapan terkait nama Smansa (diduga SMA Negeri 1 Samarinda) di beberapa link gambar serta video mesum yang tersebar di Samarinda beberapa hari ini kembali disampaikan Kepala SMAN 1 Samarinda Budiono kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (25/10/2017).
Pertemuan dengan awak media berjalan hampir sekitar 1 jam, khusus membahas hal tersebut.
Baca: Benarkah Siswi SMA Ternama di Kaltim Jadi Pemain Video Mesum? Berikut Kesaksian Murid Sekolah Itu
Baca: Video Mesum Diduga Libatkan Siswa SMA Ternama di Samarinda
"Kami inginnya clear. Hal ini sudah kami laporkan ke dinas (Dinas Pendidikan). Pihak sekolah sudah mencari data dan tak ditemukan anak ini, tak ada di data siswa. Kalau di data alumni, kami belum cek. Intinya, saya berharap, persoalan ini mohon tak membawa institusi sekolah," ujar Budiono.
Kedua, seandainya itu alumni, sekolah juga tak perlu bertanggung jawab, karena kejadian bukan di sekolah dan juga di luar jam sekolah.
"Hemat saya, sampeyan (wartawan) tak perlu sampai ke sana (pengecekan data alumni). Kami drop semua, karena sekolah sedang dalam perbaikan sekolah menuju sekolah nasional," ucapnya.
Budiono pun menyebut sudah berkonsultasi ke Disdik dan tak akan membawa persoalan ini ke ranah hukum yang berhubungan dengan pencemaran nama baik sekolah.
"Kami tidak sampai ke sana," ujarnya.
Budiono ikut mengajak semua masyarakat untuk kembali mempertimbangkan hal‑hal positif yang telah diraih SMA N 1 Samarinda.
Jika pun pemeran dalam video tersebut adalah alumni sekolah mereka, bukan berarti bisa disamaratakan.
Masih banyak alumni SMAN 1 yang justru berhasil.
Dalam perbincangan tersebut, Budiono belum memberikan jawaban yang pasti, apakah pemeran wanita dalam video tak senonoh tersebut, benar‑benar alumni SMAN 1 Samarinda.