TRIBUNNEWS.COM, SIANTAR - Dirly tampak meringis kesakitan, dan sulit berjalan usai dua kali ditembak, mengakui menaruh perasaan pada Nadya.
Lantaran kesal ditolaknya, ia pun menyusun rencana merudapaksa korban dan merampoknya.
"Cintaku ditolak, aku geram. Makanya kuculik dia baru kucakar mukanya pakai kuku," kata Dirly di Mapolda Sumut.
Lebih rinci, AKBP Faisal membeberkan bahwa pelaku berniat melakukan percobaan rudapaksa kepada Nadya.
Namun pelaku mengurungkan niatnya, lantaran wajah Nadya sudah dipukuli dan dipijak-pijaknya hingga berlumuran darah.
"Motifnya Dirly suka sama si Nadya, ada niat dia merudapaksa, tapi enggak jadi, karena wajahnya sudah dirusak, enggak berdiri alat kelaminnya," beber Kasubdit Jatanras, AKBP Faisal Napitupulu.
Motif kasus ini terkuak setelah Subdit III/Jatanras Direktorat Reserse Krimial Umum berhasil menangkap pelaku di Riau.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Andi Rian didampingi Kasubdit III Jatantas AKBP Faisal Napitupulu menjelaskan bahwa pelaku menaruh perasaan pada Nadya sejak menjadi tetangga.
Namun Nadya menolak, ditambah orangtua Nadya tak setuju mengingat Dirly berstatus sudah menikah dan punya anak.
"Motif bapak satu anak ini mencintai korban layaknya kekasih," kata Dirkrimum Kombes Pol Andi Rian.
Lebih rinci, AKBP Faisal membeberkan bahwa pelaku berniat melakukan percobaan rudapksa kepada Nadya.
Namun pelaku mengurungkan niatnya, lantaran wajah Nadya sudah dipukuli dan dipijak-pijaknya hingga berlumuran darah.
"Motifnya Dirli suka sama si Nadya, ada niat dia merudapaksa, tapi enggak jadi, karena wajahnya sudah dirusak, enggak berdiri alat kelaminnya," beber Kasubdit Jatanras, AKBP Faisal Napitupulu.
Ibu dan ayah Nadya, Yasmi dan Watrizal sebelumnya juga mengetahui bahwa Dirly menyukai putri kedua dari empat bersaudara.