"Kalau jadi dibongkar resiko ditanggung, saya kasihan sama pihak tol nantinya kemarin aja petugas alat berat langsung sakit usai mengeruk tanah di samping makam, "ungkapnya.
Ketua RT 3 Desa, Sajam menambahkan tanah wakaf tersebut sebenarnya sudah dibayar sebesar Rp 91 juta namun warga tidak berani membongkar.
"Kami serahkan pada Waskita kalau mau bongkar kami siap cari tanah penggantinya, "katanya.
Sementara Humas PT Waskita Seksi IV Totok membenarkan bahwa makam tokoh ulama di Dukuh Grogol dan Tokoh masyarakat di Dukuh Penjor terkena proyek Jalan Tol.
Dia menegaskan bahwa pihaknya belum membongkar makam tersebut karena menyerahkan pembongkaran pada warga.
"Bukannya gak bisa dipindahkan, semua kalau yakin niatnya baik insya Allah bisa, " tuturnya
Menurutnya makam tersebut belum dibongkar karena ketakutan warga bila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan semisal ada penampakan macan dan lain lain.
Totok menegaskan makam tersebut harus dipindah karena berada di tengah proyek jalan tol.
"Saya sudah konsultasi pada kyai, ulama ya prinsipnya kalau niatnya baik ya tidak apa-apa,"katanya. (*)