Jumat sore, 13 Oktober 2017 saya tiba di Medan. Esoknya, Sabtu 14 Oktober 2017 kami bertemu di bilangan Jalan Imam Bonjol Medan.
"Kami membawa Jessica bukan karena Ia sakit kritis. Kami bawa ke RS Adam Malik karena saran Dokter Yazid yang meminta agar Jessica diperiksa ke laboratorium untuk memastikan diagnosa dokter Yazid soal sakit GBS", ujar Bu Jessica terbata-bata menahan tangis membuka percakapan kami.
Seminggu sebelum di bawa ke RS Adam Malik, tepatnya Hari Selasa, 15 Agustus 2017, Jessica dibawa kedua orang tuanya ke M77 Clinic. M77 Clinic adalah tempat Dokter Yazid buka praktik.
Menurut pemeriksaan Dr. Yazid Dimyati, Sp. A(K), Spesialis Anak Konsultan Saraf Anak, Jessica mengalami sakit GBS (Guillain Barre Syndrome) atau radang polineuropati demielinasi akut.
GBS adalah peradangan akut yang menyebabkan kerusakan sel saraf tanpa penyebab yang jelas. Itu yang menyebabkan Jessica sulit berjalan. Kakinya sering merasa seperti kesemutan. Sejak bulan Juli Jessica terkena GBS.
Oleh Dokter Yajid, Jessica diberikan rujukan ke RS Adam Malik untuk dilakukan pemeriksaan EMG/KHS. Menurut Dokter Yazid hanya di RS Adam Malik yang punya alat pemeriksaan penyakit GBS.
Kondisi Jessica menurut Dokter Yazid sudah melewati masa kritis GBS. Hanya masalah waktu saja Jessica akan pulih. "Yang penting kontrol dan minum obat. Pakai BPJS juga tidak mengapa", ucap Dokter Yazid serius.
Namun, untuk memastikannya Dokter Yazid menyarankan dilakukan pemeriksaan laboratorium agar dipastikan diagnosa GBSnya 100 persen. Dokter Yazid memberikan surat pengantar rujukan ke RS Adam Malik .
Dua hari menjelang medical check up, Senin 21 Agustus 2017, Jessica masih beraktifitas normal. Pagi hari pukul 07.00 Wib, Jessica berangkat pergi ke sekolah TK, di bilangan Jalan Brigjen Katamso Medan. Jessica diantar ayahnya.
Untuk mencari tahu kondisi Jessica pada hari itu, saya mengunjungi Sekolah TK Jessica pada Senin, 16 Oktober 2017. Sekitar pukul 10.30 WIB, saya bersama kedua orang tua Jessica menemui ibu guru dan kepala sekolah TK Jessica.
"Jessica pagi itu nampak normal. Seperti biasa. Tidak ada nampak sesak nafasnya", ujar Bu Liny asisten wali kelas Jessica. Kami bicara di ruang kelas Jessica belajar.
"Jessica pagi itu diberikan tugas menulis angka huruf mandarin. Dan Jessica sama seperti teman-temannya menulis seperti yang saya ajarkan", ujar Bu Lenny Wali Kelas Jessica.
Menurut Bu Lenny, Jessica anak yang penurut. Cukup cerdas dan pendiam. Bahkan Kepala Sekolah TK Jessica, Ibu Yenny melihat Jessica punya semangat belajar yang tinggi.
"Hari Senin itu Jessica kelihatan wajar dan nampak seperti biasa", terang Bu Liny dan Bu Lenny kompak.
Saya melihat buku-buku milik Jessica yang masih tersimpan dalam lemari. Tulisan tangannya masih belum sempurna. Sebuah kertas berwarna hijau berbentuk bujur sangkar tertempel pada halaman tengah buku.