TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI siap menggelontorkan anggaran sedikitnya Rp 50 Miliar jika Pemerintah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) mampu menunjukkan keseriusannya mengembangkan sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) di bumi “Bunda Tanah Melayu” itu.
Pernyataan itu disampaikan Direktur Pengembangan Wilayah Industri II Sumatera dan Kalimantan, Kementerian Perindustrian RI, Busharmaidi saat mengikuti Forum Group Discussion (FGD) Kebijakan Pembangunan dan Pengembangan Sentra IKM Kelapa di Kabupaten Linggadalam keterangan persnya.
“Terus terang, saya salut dengan kerja keras tim industri Pemerintah Kabupaten Lingga yang mampu meyakinkan Kemenperin, bahwa Lingga layak mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk membangun sentra IKM Kelapa. Ini tentu saja tidak terlepas dari semangat kerja pak Bupati Lingga yang luar biasa,” ungkapnya.
Buharmaidi mengaku yakin, Kabupaten Lingga mampu menjadi daerah percontohan pengembangan sentra IKM kelapa di wilayah Kepulauan Riau dan daerah provinsi tetangga lainnya. Keyakinan itu didasarkan pada keterlibatan sejumlah pelaku industri kelapa dan turunannya sejak awal sentra IKM kelapa Kabupaten Lingga ini direncanakan pembangunannya.
“Ini sinyal yang bagus untuk kemajuan IKM kelapa di Lingga. Disini sudah ada konsultan perencanaan, bahkan ada pengusaha yang siap membeli seluruh produk yang dihasilkan dari sentra IKM kelapa ini. Jika pada tahun 2018, progress pembangunan dan pemanfaatan sentra IKM kelapa ini berjalan sesuai rencana, saya akan siapkan anggaran hingga Rp50 Miliar untuk membangun sentra IKM lainnya,” tegas Busharmaidi, putra kelahiran Sumatera Barat ini.
Sementara itu, Bupati Lingga, Alias Wello mengatakan, sentra IKM kelapa yang dibangun di Desa Resang, Kecamatan Singkep Selatan itu, merupakan wujud kepedulian dan komitmen Pemerintah Kabupaten Lingga terhadap nasib petani kelapa. Selain membangun sentra IKM kelapa, Pemerintah Kabupaten Lingga juga memberikan bantuan bibit kelapa kepada petani di sekitar lokasi sentra IKM kelapa.
“Tahun ini, kita garap pembangunan sentra IKM kelapa dulu. Kenapa kelapa? Karena kelapa ini selain merupakan komoditas andalan Lingga, pasarnya juga sudah tersedia. Mulai dari daging, air, tempurung, hingga sabutnya, semua diolah untuk memberi nilai tambah bagi petani. Jadi, tak ada yang terbuang. Setelah ini, kita lanjutkan ke pembangunan sentra IKM perikanan,” katanya.
Bupati Lingga yang akrab disapa Awe ini, berjanji akan terus memantau perkembangan pembangunan sentra IKM kelapa di Desa Resang itu sebagai bentuk komitmen dan keseriusannya mengawasi penggunaan uang rakyat yang disalurkan oleh Kementerian Perindustrian. Ia tak ingin serupiah pun penggunaan uang rakyat tak memberi manfaat untuk rakyat.
“Saya sudah janji sama pak Direktur Pengembangan Wilayah Industri II, akan memonitor langsung pembangunan dan pemanfaatan sentra IKM kelapa ini. Bahkan, saya juga sudah undang teman – teman dari Komisi VI DPR RI untuk meninjau langsung pembangunan sentra IKM kelapa di Lingga ini,” bebernya.