TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Bogor, demikian warga biasa memanggil orang gila yang biasa tinggal di sekitar Pasar Ngunut, Kabupaten Tulungagung.
Warga sekitar sangat akrab dengan keberadaan Bogor yang berpenampilan kumal serta berbau tidak sedap.
Setiap hari Bogor banyak menghabiskan waktunya di dekat lampu lalu lintas, di sisi selatan Pasar Ngunut.
Namun kini warga di Pasar Ngunut tidak lagi melihat keberadaan Bogor.
Senin (13/11/2017) siang, warga melihat Bogor dinaikkan mobil Satpol PP.
Tidak lama kemudian Bogor dibawa dengan mobil itu.
Baca: Senyum Miryam Berubah Seketika Kala Hakim Memvonisnya 5 Tahun Penjara
Namun sekitar pukul 15.00 WIB, Bogor ditemukan di tengah hutan Luk 9.
Lokasinya masuk di Dusun Kasrepan, Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban.
Dia telantar di tepi jalan. Bogor tidur di badan jalan.
Kondisinya sangat berbahaya. Sebab ia berada di turunan yang menikung.
Banyak kendaraan dari arah atas harus mengerem mendadak agar tidak menabraknya.
Baca: Miryam: Saya akan Kejar Novel Baswedan Kemana Pun
"Kalau ada sopir dari atas yang tidak lihat, bisa ditabrak," ucap warga setempat, Surani alias Singo, saat ditemui di lokasi, Selasa (14/11/2017).
Singo mengatakan, Satpol PP harus bertanggung jawab.
Sebab menurutnya, meski orang gila tidak seharusnya ditelantarkan.
"Kalau di Pasar Ngunut banyak yang memberi makan. Kalau di sini siapa yang mau memberi makan?" ucap Singo.
Singo dan kawan-kawan berusaha mengamankan lokasi Bogor.
Sejumlah batu diletakkan di ujung kelokan, agar kendaraan dari atas langsung menghindar.
Singo juga lama menunggui Bogor, untuk memastikan benar-benar aman.
Bogor terlihat dibekali dua air mineral ukuran besar, dan satu botol kecil.
Selain itu ada juga bekal makanan. (Surya/David Yohanes)