Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pembunuhan bayi berusia 2,5 tahun bernama Diyaz yang dilakukan oleh ayah kandungnya bernama Syahfitri (43) masih menjadi perbincangan hangat penghuni rumah susun sewa (rusunawa) di Jalan Kayu Putih, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli.
Saat Tribun Medan menyambangi rusun tersebut, beberapa ibu-ibu terdengar membicarakan masalah ini.
Sebelumnya, Diyaz dibunuh ayahnya dengan cara dibekap bantal di kamar.
Diyaz sempat dibawa ke klinik rusun, kemudian dirujuk ke RS Mitra Medika.
Karena kondisi bayi memang kekurangan gizi, nyawa Diaz tak tertolong.
Baca: Setya Novanto Harus Rela Mandi dan Buang Hajat Terlihat oleh Sesama Tahanan
"Saya enggak bisa kasih banyak keterangan pak. Saya mau ke kantor polisi. Saya sudah dipanggil ini," kata Heni (42), ibu kandung Diyaz, Selasa (21/11/2017) siang.
Lantaran tak mau bicara, Tribun sempat membujuk perempuan beranak empat ini.
Sembari tergesa-gesa mengemas barang, Heni mengakui jika suaminya sendiri yang membunuh anak keempatnya itu.
"Pokoknya gara-gara anak saya ini rewel. Suami saya enggak suka dia rewel. Karena menangis terus, ya jadi begitu (dibekap)," ungkap Heni kemudian berlari kecil ke arah tangga meninggalkan Tribun.
Baca: Nazaruddin Siap Bantu KPK Ungkap Semua Penerima Uang Korupsi
Sejumlah warga di rusunawa mengatakan pelaku pembunuhan ini adalah Syahfitri, suami Heni. Menurut warga, sebelumnya Heni dan suaminya bertengkar.
"Setelah bertengkar itu, tiba-tiba Diyaz dibawa keluar kamar dalam keadaan lemas. Disitulah hebohnya," kata Yulmiani (42), tetangga Heni.