TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Erupsi magmatik Gunung Agung terus berlangsung hingga Minggu (26/11/2017).
Pihak PVMBG pun masih melakukan evaluasi untuk rencana peningkatan status aktivitas vulkanik gunung Agung dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas)
"Memang ada rencana untuk peningkatan status. Kita masih runding dan evaluasi dulu. Karena Gunung Agung masih terus mengeluarkan asap pekat dan abu vulkanik," jelas Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi I Gede Suantika, Minggu (26/11/2017).
I Gede Suantika menjelaskan, pihaknya masih mengamati terus luasan ancaman abu vulkanik letusan Gunung Agung.
Peningkatan level IV (awas) nanti akan diberlakukan jika luasan dampak abu vulkanik kian meluas, dan terus diikuti dengan peningkatan itensitas letusan.
Baca: Bobby Bergelar Sutan Porang Gunung Baringin Naposo, Kahiyang Namora Pinayungan Hasayangan
"Kita sementara masih bertahan di status level III (siaga) juga karena ancamannya masih abu vulkanik. Kita terus awasi, karena dampak yang kita waspadai adalah dampak premier seperti awan panas. Sementara awan panas belum muncul. Kita terus pantau dan peningkatan status bisa terjadi sewaktu-waktu, kami masih rundingkan ini," Jelas Gede Suantika.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho juga melaporkan kondisi terkini Gunung Agung.
Gunung Agung terus mengalami erupsi hingga saat ini. Sejak erupsi freatik pertama, Sabtu (25/11/2017) pukul 17.30 Wita dengan ketinggian 1.500 meter dari puncak kawah, kemudian disusul erupsi secara beruntun.
Pada Sabtu (25/11/2017) pukul 23.00 Wita erupsi masih berlangsung.
Baca: Chris ONeill: Orang Korea Utara Paling Benci dengan Orang Jepang
Selanjutnya pada Minggu (26/11/2017) pukul 05.05 Wita terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu kelabu gelap bertekanan sedang mencapai 2.000 meter, kemudian pukul 05.45 Wita ketinggian mencapai 3.000 meter.
PVMBG terus menerus melaporkan perkembangan erupsi kepada Posko BNPB dan kepada masyarakat.
Pada Minggu (26/11/2017) pukul 06.20 Wita tinggi erupsi mencapai 3.000 meter hingga 4.000 meter dari puncak mengarah ke tenggara dengan kecepatan 18 km per jam.