"Pacitan terisolir, kemana-mana dikepung banjir, longsor dimana-mana. Ini banyak pengungsi yang belum dapat bantuan juga," kata Erlin saat dihubungi Tribunnews.com.
Erlin bersama warga sekitar pun berinisiatif membangun dapur umur untuk korban banjir.
Baca: Terhalang Longsor, Bantuan untuk Korban Banjir Pacitan Terhenti di Ponorogo
Kasie Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan, Dianita Agustinawati saat dihubungi Tribunnews.com pun membenarkan jika Pacitan sudah masuk Tanggap Darurat.
"Bapak Bupati sudah mengeluarkan SK Tanggap Darurat, akses jalan dari Trenggalek dan Ponorogo menuju Pacitan tertutup," kata Dianita.
Satu-satunya jalan yang masih bisa menghubungkan Pacitan ke daerah lain dari arah Barat (Solo) itupun harus lewat kawasan yang masih tergolong rawan bencana.
Diakui Dianita, saat ini belum semua pengungsi tersentuh bantuan karena pihaknya mengutamakan bantuan pada korban terdampak banjir dan kawasan yang parah banjir yaitu di sebelah Timur Sungai Grindulu.
"Kami mohon warga lain yang tidak terdampak banjir bisa berinisiatif memberikan bantuan logistik baik pangan maupun sandang dan keperluan mendesak lain," harap Dianita.
Saat ini pengungsi memerlukan bantuan makanan terutama makanan cepat saji.
Juga susu untuk bayi dan balita, minyak angin serta baju kering.