Merasa diperas, Legiyanto dan keluarganya menyusun strategi penjebakan.
"Datang lagi minta uang, kami sudah tidak ada uang. Dia mengancam kalau pukul 23.00 uangnya tidak dikasih maka akan dilanjut proses hukum. Kalau jam segitu mas Yanto tidak ada, maka istrinya yang akan dibawa oleh mereka. Kami dibentak bentak, ditakut takuti pakai pistol yang ternyata isinya cuma pisau," katanya.
Tepat pukul 23.00, keluarga Yanto menghubungi Isa dan rekannya. Alasannya uang sudah siap. Saat Isa dan rekannya datang ke rumah Legiyanto, beberapa keluarga termasuk tetangga dan seorang anggota polisi sudah berkumpul.
Dua orang rekan Isa melarikan diri sementara Isa ditangkap warga.
"Yang satu pura-pura menelpon, yang satunya pura-pura izin kencing. Lalu mereka kabur, tapi sudah ada yang siap jemput mereka di depan jalan," katanya.
Saat ini Isa masih diperiksa intensif oleh penyidik Reskrim Polrestabes Semarang. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa sepeda motor milik Isa, pisau yang berbentuk pistol dan handphone.
Kasubbag Humas Polrestabes Semarang, Kompol Suwarna, mengatakan, pihaknya masih mengembangkan keterangan Isa untuk mengetahui dua pelaku lainnya yang melarikan diri.
"Kami masih kembangkan keterangannya, mereka mengaku sebagai anggota polisi dan menggunakan semacam pisau tapi bentuknya seperti pistol," kata Suwarna. (*)