Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eginius Mo'a
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Masih dengan luka di tubuhnya sehabis menjalani operasi caesar di RSUD dr.T.C. Hillers Maumere, tanggal 24 November 2016, Maria Hoda kabur dari perawatan di RSUD itu, tanggal 26 November 2017.
Dia kabur tak tahu entah kemana meninggalkan bayi lak-laki yang menderita penyakit hidrosepalus (kepala besar).
Bayi yang tak bertuan itu akhirnya diambilalih tanggungjawabnya oleh Dinas Sosial Kabupaten Sikka.
"Ini hari yang ke-10 ibunya tinggalkan bayinya. Kita tidak tahu kemana pergi ibunya. Tidak ada keluarga ibunya yang ada di Maumere, statusnya menjadi bayi negara," kata D.Engelina Esther, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Sikka, kepada pos-kupang.com, Senin (4/12/2017) di Maumere.
Pencarian keberadaan ibu bayi ini, kata Esther, biarlah menjadi tugas kepolisian. Dinas Sosial Sikka kesulitan mencari keberadaanya.
Menurut Esther, tugas penting saat ini menyelamatkan bayi.
Hari Senin (4/12/2017) pukul 13.00 Wita, bayi Martha dijemput Dinas Sosial Sikka dan Suster Alma dari RSUD dr.T.C.Hillers Maumere dibawah ke tempat penitipan bayi di Susteran Alma Wairklau Kota Maumere.
"Kami tidak punya tempat penitipan bayi, selama ini kami bekerjasama dengan Susteran Alma. Setiap tahun, kami juga merekomendasikan Susteran Alma untuk mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial Propinsi NTT," ujar Esther.
Penanangan sakit hidrosepalus, kata Esther, akan didiskusikan dengan Dinas Kesehatan Sikka. Apabila bayi ini bisa melewati masa kritisnya, setelah usia dua bulan bisa dilakukan operasi.
Informasi diperoleh pos-kupang.com, menyebutkan ibu bayi ini asal Kendari, Propinsi Sulawesi Tenggara. Selama ini dia bekerja di salah satu lokasi hiburan di Kota Maumere. (*)