Terkait kasus ini, Polsek Ubud telah mengamankan satu unit mobil DK 1460 DE, yang digunakan pelaku saat melakukan pencegatan.
Kapolsek Ubud, Kompol Nyoman Wirajaya, membenarkan otak pelaku merupakan mantan istri korban.
Namun ia menegaskan, tidak ada preman dari kelompok tertentu yang terlibat dalam kasus ini.
Kata dia, mereka merupakan saudara mantan istri korban.
“Tidak ada preman. Itu saudara si ibu. Karena si ibu ketakutan, dia minta tolong pada kakak dan kakak iparnya, saya tegaskan tidak ada preman,” ujarnya saat dikonfirmasi, kemarin.
Dikarenakan hal ini berkaitan dengan rasa keibuan, pihaknya akan mencoba memfasilitasi supaya kasus ini diselesaikan secara damai.
Polisi akan melakukan mediasi antara kedua pihak.
“Jadi, karena yang ngambil adalah ibu kandungnya, kita coba akan fasilitasi untuk mediasi. Ini bukan merampas atau penculikan, tetapi dia mengambil alih," katanya.
Wirajaya menilai wajar sang ibu ingin bertemu anak-anaknya yang dilahirkan dan dibesarkan.
"Namanya orangtua, apalagi seorang ibu terhadap anak pasti rasa kangennya tinggi. Karena komunikasi sudah tidak nyambung antara suami istri, ya secara otomatis ia ingin merawat dan mengajak anaknya. Selama ini kan dia juga ikut membesarkan, jadi wajarlah. Nanti kita akan coba fasilitasi,” kata Wirajaya. (*)