News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak-anak Mentawai Seberangi Sungai dan Berjibaku dengan Lumpur Demi Menempuh Pendidikan

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah anak melintas di Dusun Gorottai lama di Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (29/11/2017) Dusun Gorottai merupakan salah satu pemukiman yang kurang diperhatikan karena jarak tempuh yang jauh dan kini hanya ada 13 Kepala Keluarga di dusun tersebut dan belum ada listrik yang masuk ke pemukiman tersebut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN.

Baca: Sidang Praperadilan Novanto, Hakim Kusno: Hari Rabu Pagi Kesimpulan, Sore Langsung Putusan

Keempat anak itu hanya mengenakan pakaian biasa dan membawa tas sekolah tanpa alas kaki.

Seorang anak melintas di Dusun Gorottai lama di Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (29/11/2017) Dusun Gorottai merupakan salah satu pemukiman yang kurang diperhatikan karena jarak tempuh yang jauh dan kini hanya ada 13 Kepala Keluarga di dusun tersebut dan belum ada listrik yang masuk ke pemukiman tersebut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Seragam sekolah mereka masukkan di dalam tas sekolah. Demikian pula dengan gurunya.

Ratna dan Klara berangkat dari rumah tanpa meminta uang saku atau uang jajan kepada orangtua mereka, Lukas dan Maryani.

Kakak beradik itu hanya membawa bekal dua pisang goreng pemberian ayahnya dari rumah Sikerei, Uma.

Setelah berkumpul di ujung jalan Kampung Gorottai, keeempat anak tersebut ditemani gurunya dan warga memulai perjalanan ke sekolah.

Pertama kali mereka harus menyeberangi Sungai Terekan selebar 25 meter dengan menaiki pompong--perahu kayu dengan mesin motor tempel bermuatan 10-12 orang duduk sejajar ke belakang.

Guru dan warga selalu mendampingi keberangkatan keempat anak itu ke sekolah karena arus sungai semakin besar dan jalan semakin licin kala musim penghujan seperti November dan Desember ini.

Belum lagi, sebagian sisi kanan dan kiri di jalan lumpur di tengah hutan itu terdapat batang pohon berduri.

Beberapa ranting dan batang pohon berduri itu tumbang dan tersembunyi di dalam jalan berlumpur tersebut.

Baca: Jokowi: Pengakuan Donald Trump Bisa Mengancam Stabilitas Keamanan Dunia

Leperia selaku guru sigap menggendong muridnya, Ratna, saat melewati sebuah kali setinggi paha orang dewasa.

Seorang Sikerei (Dukun suku Mentawai) Goiran Sirisurak (70) makan bersama keluarganya di rumahnya di Dusun Gorottai, Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu (29/11/2017). Sikerei di Kepulauan Mentawai dipercaya memiliki kekuatan supranatural dan kedekatan dengan roh leluhur sehingga dapat menyembuhkan penyakit. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (Tribunnews.com/Irwan Rismawan)

"Kalau musim kemarau, saya dan empat anak saja yang berangkat. Kalau hujan rintrik kami juga tetap berangkat. Kami tidak berangkat ke Sekolah Uma dan tetap belajar di sekolah lama kalau sungai meluap dan cuaca buruk," ujar Leperia.

Kali yang pertama berhasil dilewati oleh keempat anak dan guru itu. Nahas, Leperia terpeleset dan tercebur saat meniti batang kayu licin di atas kali kedua yang terbilang dalam.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini