TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Dedeh (50), warga Kampung Kiara Jegan, Rt03/01, Desa Mekarbakti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, tampak setia menjaga putri bungsunya yang kondisinya tidak tumbuh normal.
Putri bungsunya yang bernama Anisa Nuraeni itu kini berusia 8 tahun dan ia dinyatakan secara medis menderita penyempitan otak.
Akibatnya, Anisa Nuraeni hanya bisa terbaring lemas di kursi roda.
Hal tersebut diungkapkan Dedeh ketika ditemui Tribun Jabar di kediamannya, Jumat (8/12/2017).
Baca: Gerindra Berencana Calonkan Mayjen Purn Sudrajat di Pilgub Jabar, Begini Respon PKS
Dedeh mengungkapkan, delapan tahun lalu, Anisa lahir secara normal dan pertumbuhannya pun mulanya berjalan normal.
"Hanya saja, saat usia enam bulan, Anisa pernah jatuh saat digendong," ujar Dedeh.
Setelah jatuh, Anisa yang masih bayi mengalami demam tinggi dan kejang-kejang, oleh Dedeh dan suaminya, Anisa dibawa ke bidan desa.
Demam Anisa kecil pun sembuh, tapi tiga hari kemudian, Anisa kembali mengalami demam tinggi.
Demam kedua, Anisa dirujuk ke RSUD Cicalengka yang lebih dekat dari rumah, namun karena berdomisili di Sumedang, rujukan Anisa pun dipindahkan ke RSUD Sumedang.
Baca: Tangan Terbuka Partai Politik untuk Gatot Nurmantyo
"Tapi dokter bilang, sudah susah, karena ada penyempitan otak, harus terapi," ujar Dedeh.
Kini Dedeh hanya bisa pasrah dengan keadaan putri bungsunya tersebut, dirinya mengaku tak memiliki biaya untuk mengobati buah hatinya tersebut.
Kursi roda yang kini digunakannya pun pemberian dari tetangga. (Seli Andina)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul: Anisa Alami Penyempitan Otak, Kronologi Penderitaannya Itu Diungkap oleh Ibunya