TribunSolo.com/Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Sebuah keluarga kecil di Karanganyar, Jawa Tengah menjadi sorotan karena memilih tinggal di rumah pohon di tengah hutan.
Rumah tersebut jauh dari perkampungan, bahkan pemukiman warga terdekat berjarak sekitar satu kilometer.
Sang kepala keluarga, Budianto (34), menghidupi isterinya, Marmi (36), dan kedua anaknya Kharisma Ayu Soraya alias Risma (10) dan Redi Geby Hidayah (9).
TribunSolo.com, mendatangi langsung rumah pohon yang berada di Dusun Grumbulpring, Dukuh Wirun, Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Jumat (15/12/2017) siang.
Baca: Terpopuler Kanal Berita Menarik - Geger Pembunuhan Pulomas hingga Artis-artis yang Nikahi Brondong
Untuk menuju rumah, warga harus menempuh jarak sekitar satu kilometer melewati hutan belantara.
Saat sampai, tampak keluarga kecil itu keluar dari rumah berukuran 3 meter x 2,5 meter dari bambu, berdiri setinggi 4 meter dari atas tanah.
Marmi, pertama kali menemui wartawan dengan senyuman sumringahnya memberi sapa.
"Iya, silahkan duduk," katanya sembari menunjuk bebatuan di sekitar rumah seagai tempat duduk tamu.
Ibu Resmi dan Redi itu bercerita awal mula menempati rumah pohon yang dikelilingi pepohanan jati.
Ia menyusul suami dan kedua anaknya yang sudah terlebih dahulu menempati rumah pohon.
"Saya pindah ke sini sejak enam bulan lalu, usia lebaran, kalau suami dan anak-anak sudah menempati rumah ini sekitar setahun lalu," ujar Marmi.
Baca: 6 Korban Tewas Saat Gerombolan Bersenjata Tembaki Orang-orang Berlatih Bola di Brazil
Dikatakannya, dia terpaksa ikut menempati rumah pohon karena kedua anaknya rindu dan sering sakit mengharapkan kehadirannya.
Sementara, Budianto, enggan kembali ke rumah asal yang sebelumya mereka tempati bersama.
"Kami sebelumnya tinggal di Plesungan, kediaman orang tua, tapi suami saya tidak mau tinggal lagi di rumah itu, ada masalah keluarga," ucapnya.
Suaminya merasa tersinggung karena adik Marmi pernah menyindir Budianto lantaran tak mau menyekolahkan kedua anaknya dengan alasan ekonomi.
Marmi pun berulang kali meminta sang suami untuk mau kembali ke rumah, namun upayanya selalu gagal karena Budianto ingin tinggal di rumah pohon.
Ditambahkannya, rumah pohon itu dibuatkan oleh Lurah Desa Plesungan lantaran merasa kasihan melihat Budianto dan kedua anaknya tidur seadanya di hutan jati.
Baca: Sarwendah Tiap Hari Bikinkan Menu Baru untuk Ruben Onsu dan Sang Anak, Thalia
Sementara Budianto, menerangkan, tingggal di rumah pohon adalah keputusan terbaik menjauh dari perkampungan.
Dirinya juga tak takut akan gangguan hewan serangga seperti nyamuk, lipan, hingga kalajengking.
"Ya paling yang kecil-kecil itu, saya singkirkan saja bisa," katanya.
Bicara rencana ke depan, Budianto mengungkapkan, telah mendapat berkah dari Polres Karanganyar.
Keluarga kecil itu bakal dipindahkan dengan fasilitas rumah dari Polres Karanganyar.
"Dua hari lalu Pak Kapolres Karanganyar ke sini, berjanji membuatkan rumah di Karanganyar, dekat perkampungan, tapi saya tak tahu di mana," papar dia.
Selain itu, kedua anaknya juga akan disekolahkan lantaran putus sekolah.
Budianto mengaku senang dan mau menerima jika akan dipindah dan kedua anaknya disekolahkan.
Baca: Mengenal Putra Semata Wayang Ganjar Pranowo, Remaja Tampan yang Suka Musik dan Berprestasi
Adapun dikatakannya, sehari-hari ia beraktivitas sebagai pemulung kadang juga ditemani sang isteri.
Sementara, kedua anaknya hanya menghabiskan waktu bermain di sekitar rumah di antara pohon-pohon jati.
Meski tak ada listik, kehidupan berjalan normal, kegiatan memasak juga dilakukan dengan kayu sebagai bahan bakar.
Untuk mandi dan masak, keluarga itu memanfaatkan sungai tak jauh dari rumah pohon.
Penerangan hanya dihidupkan saat malam di ruang utama rumah pohon itu, yakni menggunakan bantuan aki sepeda motor yang dimiliki Budianto.
"Kita nyaman dan senang tinggal di sini, anak-anak ya bisa bermain pasaran berdua," beber dia. (*)
Berita ini sudah tayang di Tribun Solo dengan judul Bikin Trenyuh! Keluarga di Plesungan, Karanganyar, Ini Hidup di Rumah Pohon di Tengah Hutan