Baca: Ketika Deddy Mizwar dan Hidayat Nur Wahid Adu Argumen di Sosial Media
Hingga Selasa (2/1/2017), Gunung Agung masih berstatus awas, dengan rekomendasi Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 8 km dari kawah Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 10 km dari kawah Gunung Agung.
Sementara itu, Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Sutopo Purwo Nugroho dalam akun instagramnya juga mengunggah sebuah video.
Dalam captionnya disampaikan Gunung Agung alami gempa letusan yang sesaat menyebabkan asap dan abu vulkanik keluar dari kawah pada 1 Januari 2018 pukul 22.40 Wita.
Hujan abu tipis tercatat di beberapa desa di sekitar Gunung Agung di Desa Badeg, Yeha, Temukus, Besakih dan Muncan.
Letusan hanya sesaat saja.
Status Gunung Agung Awas. Bali aman.
Baca: 37 Korban Jembatan Putus di Cariu, Satu di Antaranya Meninggal
Sebelumnya, Gunung Agung di hari pertama tahun 2018 ini kembali mengeluarkan asap solfatara, Senin (1/1/2018).
Menurut informasi terakhir dari PVMBG, periode pukul 00.00 – 06.00 Wita tampak adanya Asap kawah bertekanan sedang berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 1000 m di atas puncak kawah.
Pada malam hari pun masih tampak terlihat sinar api.
Berikut laporan Kegempaannya:
■ Hembusan
(Jumlah : 8, Amplitudo : 5-25 mm, Durasi : 26-134 detik)
■ Vulkanik Dalam
(Jumlah : 1, Amplitudo : 4 mm, S-P : 1 detik, Durasi : 6 detik)
■ Tektonik Jauh
(Jumlah : 3, Amplitudo : 5-21 mm, S-P : 15-53 detik, Durasi : 46-180 detik)
Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-2 mm (dominan 1 mm).