"Satu sel satu orang, yang gerak-geriknya akan dipantau selama 24 jam penuh," jelasnya.
Jonggo menyatakan, sel napi high risk khusus narkoba itu terletak di bagian paling belakang Lapas Batu.
Ke-96 sel napi itu terbagi dalam empat blok, yaitu A, B, C, dan D.
Baca: Warga Jepang Tuntut Apple Ganti Rugi Ponsel iPhone
"Tiap sel dilengkapi dengan satu CCTV, itu belum (CCTV) yang ada di blok dan tempat strategis lain. Tiap blok juga dilengkapi jammer, agar tak ada sinyal selular yang masuk," jelas sulung dari tiga bersaudara itu.
Tak hanya itu, dia menambahkan, di empat sisi dalam tembok pagar sebagai pembatas dengan lingkungan luar lapas juga terdapat sensor khusus yang tak kasat mata.
Sensor yang sangat sensitif itu berada di ketinggian sekitar 2 sampai 3 meter.
"Jika ada yang memanjat tembok pembatas pasti terdeteksi. Bahkan, cicak lewat pun (di area sensor itu) dapat terdeteksi petugas," ujarnya.
Gambar dari CCTV di setiap sel dan di tempat strategis lain serta sensor di tembok pembatas dipantau petugas di ruang kontrol yang selalu dijaga sedikitnya tiga petugas dalam tiap shift.
Di control room, terdapat 11 layar besar yang berjajar, menampilkan tiap gambar dari CCTV dan sensor khusus itu.
"Di control room ini semua area lapas dapat terpantau secara baik. Sehingga, tiap pergerakan apapun dapat dilihat dan terekam," terangnya.
Tak hanya pegerakan napi terkontrol, demikian juga dengan petugas yang ada.
Dengan izin khusus dan didampingi Kalapas Kelas I Batu, Tribun Jateng berkesempatan melihat langsung kondisi sel maksimum security tersebut.
Penjagaan Ketat
Sebelum masuk ke bangunan bertingkat yang berada di bagian paling belakang lapas, Tribun Jateng melewati penjagaan ketat dan berlapis.
Sesampainya di Blok C, Jonggo menunjukkan kondisi di dalam ruangan, di mana terdapat dua sel saling berhadapan, dengan ukuran masing-masing lebar sekitar 1,5 meter dan panjang sekitar 4 meter.
Di bagian atas pojok sel tampak satu unit CCTV yang terpasang.