Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA- Muhtoni, warga Dusun Pramen, Desa Bantar Wanayasa, Banjarnegara sempat termenung memandangi kolam ikannya yang telah berubah kondisi.
Tak ada lagi bunyi kecipak di kolam saat ikan peliharaannya bergeliat.
Air kolam yang kemarin masih setinggi 80 centimeter kini menyusut hingga titik terendah.
Dia tak tahu kemana lenyapnya air itu hingga membuat kolamnya kering tiba-tiba.
Padahal, tidak ada tanggul kolam yang jebol untuk celah air sehingga terjadi kekeringan.
Yang paling membuatnya sedih tentu saja, ribuan ikan mujair yang ia gadang bisa dipanen beberapa bulan ke depan raib entah kemana.
Ada bekas rekahan tanah selebar sekitar 20 cm yang menggaris di tengah kolam.
Tanda itu membuatnya yakin, air kolamnya surut terserap rekahan.
Baca: Fakta Selain Kematian Aisyah Bahar Saat Tadarus, Dua Kakaknya Meninggal Saat Shalat
Ikan-ikannya lalu ikut tertelan bumi. Kendati demikian, fenomena itu masih menyisakan misteri.
"Mungkin ikan-ikannya ikut tertelan masuk ke tanah. Kolam kering ikannya hilang semua," katanya, Senin (8/1/2018).
Kubangan kecil di pojok kolam dengan sedikit air yang tersisa memberi harapan tipis bagi Muhtoni.
Ia berharap masih ada beberapa ikan yang selamat untuk bahan lauk di rumah.
Usai dikuras, tidak lebih dari sepuluh ikan berhasil ditangkap, selebihnya lenyap.
Padahal, Muhtoni mengaku kolam itu jadi gantungan ekonomi keluarganya selain sepetak ladang di sekitar kolam yang juga terimbas longsor.
"Padahal kemarin masih normal airnya, ikan-ikannya masih ada. Mungkin kejadiannya semalam, saya tahunya pagi tadi," katanya.
Pergerakan tanah di dusun Pramen Desa Bantar membuat puluhan kolam di Rt 1 Rw 2 kering.
Terlihat beberapa retakan di tanah kolam yang dimungkinkan memicu surutnya air.
Ribuan ikan berusia lima hingga enam bulan di kolam-kolam warga itu hilang tak jelas rimbanya.
Nasib sama dialami Sukarta, warga Rt 2 Rw 2 yang kolamnya ikut terdampak pergerakan tanah.
Sekitar 500 bibit ikan Mujair berusia sekitar lima bulan hilang bersamaan dengan surutnya air kolam.
Fenomena keringnya kolam warga hingga ikan-ikan raib ini kian membuat khawatir warga jika itu menyangkut petanda alam.
Pasalnya, titik longsor yang mengakibatkan jalan kabupaten di dusun Pramen terputus hanya berjarak puluhan meter dari kolam itu.
12 Kepala Keluarga (KK) di sekitar kolam itu, Rt 1 Rw 2 telah memutuskan mengungsi karena khawatir dampak longsor semakin parah dan mengancam tempat tinggal mereka.(*)