News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Arik Tak Bisa Bangun Selama 8 Bulan Setelah Menginjak Jarum Suntik di Gunung Sampah

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berbagai jenis limbah medis ditemukan di TPA Suwung, Denpasar, belum lama ini. Pemerintah melarang sampah medis dibuang ke TPA.

Meski sudah diberikan obat suntikan yang mujarab, namun sakit yang dialaminya kala itu hanya hilang sesaat.

“Setelah obatnya habis, sakitnya kembali muncul, dan kembali bengkak. Akhirnya teman saya menyuruh menggunakan pengobatan terapi panas. Saya coba, tiga kali terapi akhirnya saya sembuh dan kembali kerja,” kenang Arik.

Arik adalah satu di antara banyak pemulung di TPA Suwung yang sempat terkena tusukan jarum suntik bekas ketika sedang bekerja mencari sampah.

Maklum, limbah medis seperti spuit, bekas infus, selang infus, kantong darah, dan botol obat memang bebas dibuang di TPA yang berada di kawasan Pesanggaran, Denpasar ini.

Meski tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, sampai saat ini masih ada pihak rumah sakit yang membuang limbah medis ke TPA Suwung. Bahkan ditemukan sampah medis yang masih ada nama dan cap rumah sakitnya.

“Kalau tahun-tahun sebelumnya wah banyak di sini ada jarum, kantong darah. Sekarang pun masih ada, tapi sudah mulai berkurang. Tidak seperti dulu (sebelum tahun 2017),” ungkap Arik

Hasil penelusuran Tribun Bali selama sepekan terakhir ini,

memang masih ada limbah medis yang dibuang di TPA Suwung. Sampah medis yang tergolong bahan berbahaya dan beracun itu rupanya masih bebas dibuang di TPA tersebut.

Sejumlah pemulung pun rata-rata mengaku masih sering menemukan adanya limbah medis yang dibuang di TPA terbesar di Bali ini.

“Tadi malam ada yang buang,” kata pemulung yang mengaku melihat langsung sampah medis yang dibuang ke TPA Kamis (4/1/2017) sekitar pukul 01.00 Wita.

Pada awal Oktober 2017, tepat di sisi barat lokasi masuk ke areal pembuangan sampah, terlihat sampah-sampah medis seperti bekas obat, botol infus, bekas perban berisi ceceran darah, dan spuit bekas suntikan berserakan.
Diduga waktu itu sampah-sampah medis ini belum lama dibuang ke TPA, karena kondisi sampah masih bersih alias belum berisi banyak lumpur dan tanah.

Sebelunnya, sekitar akhir Agustus 2017, tumpukan tas kresek hitam dan kuning juga terlihat di sekitar lokasi pembuangan sampah di TPA Suwung.

Bukan sembarang sampah, di dalam tas kresek itu juga terdapat botol infus, spuit, sisa obat, dan bekas perban, serta slop tangan berisi bekas ceceran darah.

Dua orang pemulung tampak menyerbu sampah medis tersebut.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini